jpnn.com - BEKASI SELATAN – Dua kali sudah Kota Bekasi dibully di media sosial. Secara menyindir, netizen berkicau di twitter soal jarak tempuh, cuaca, dan kemacetan di daerah berjuluk kota patriot ini pada Oktober 2014 lalu. Para tweps pun berlomba mengomentari ejekan tersebut. Ciutan di medsos itu pun riuh.
Berselang dua bulan, giliran korporasi bidang komunikasi mengumbar iklan bernada mengolok-olok Bekasi. Dalam iklan itu, akun @IndosatMania memasang iklan yang kembali membangkitkan ‘emosi’ warga Bekasi.
BACA JUGA: Walikota Bima Arya Minta Seluruh Pohon Diperiksa
’’Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi,’’ cuit @IndosatMania lengkap dengan gambar sepasang anak muda sedang bernarsis ria dengan latarbelakang sebuah destinasi wisata di Kota Sydney, New South Wales, Australia.
Respons warga Bekasi kali ini, rupanya sudah sampai ke ubun-ubun. Mereka tak hanya memprotes pemasangan iklan itu lewat dunia maya. Di dunia nyata, sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa turut berang. Mereka pun melaporkannya ke polisi. Indosat dilaporkan melanggar UU IT Pasal 27 ayat 3 jo pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.
BACA JUGA: Sempat Teriak Awas tapi Teman-teman tak Sempat Menghindar
’’Harus dipertanggungjawabkan iklan itu,’’ ungkap kuasa hukum para pelapor, Naupal Alrasyid, seperti diberitakan Radar Bekasi (Grup JPNN).
Anehnya, meski warga Bekasi begitu ngotot mempersoalkan dugaan pelecehan Kota Bekasi dalam iklan tersebut, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi terkesan masih bingung menanggapinya. Meski secara pribadi mengaku kecewa dengan Indosat, pria yang biasa disapa Bang Pepen ini belum akan menempuh jalur hukum.
BACA JUGA: Asyik Berdiskusi di Kebun Raya Bogor, 4 Orang Tewas Tertimpa Pohon
’’Saya pribadi kecewa, kasus ini masih dipelajari untuk menentukan langkah apa yang kita ambil dari pemerintah,” terangnya.
Walkot menilai iklan yang telah diterbitkan @IndosatMania itu telah masuk dalam unsur pelecehan, dia mempertanyakan apa maksud dari kata-kata yang mengasosiasikan bahwa bepergian ke Australia lebih mudah jika dibandingkan dengan ke Bekasi.
Menurutnya, iklan tersebut sangat tendensius dan bertujuan mencari popularitas dan keuntungan perusahaan. Tetapi di samping itu tidak memikirkan dampak dari iklan yang ditayangkan.
’’Pastinya itu menyinggung perasaan warga Bekasi, salah apa warga Bekasi sama Indosat?” tanyanya heran.
Sikap Wali Kota Bekasi ini sangat berbeda jauh dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, saat Bandung diolok-olok oleh akun @kemalsept pada September 2014. Hanya dalam hitungan jam, pemilik akun tersebut langsung dipolisikan orang nomor satu di Kota Kembang itu.
Terpisah, Divison Head Digital Media PT Indosat Tbk, Hera Laxmi mengakui ada kesalahan prosedur dalam pemasangan iklan berjenis viral tersebut. ’’Ada proses yang missed (salah),” ujarnya seraya mengatakan tercantumnya kata Bekasi, hanya menyesuaikan irama berakhiran ’’i’’ dalam kalimat ’’Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi’’.
Komentar dan protes atas iklan viral tersebut terus mendapat sorotan masyarakat di Kota Bekasi, mulai dari kalangan sejarawan, budayawan, pelaku bisnis, pegawai pemkot hingga sejumlah insan olahraga (lihat komentar).
Bahkan, kabarnya sejumlah komunitas masyarakat Bekasi lainnya berencana bakal membuat laporan polisi ke Polresta Bekasi Kota, hari ini. (msa/tem)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Tak Bisa Penuhi Syarat, Ini Jawaban PT Jakarta Monorail
Redaktur : Tim Redaksi