jpnn.com, SEOUL - Hubungan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) kian hangat. Kemarin, Selasa (31/7) kedua negara mengadakan pertemuan tingkat jenderal di Panmunjom. Tujuan utamanya menindaklanjuti kesepakatan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in dalam pertemuan April lalu.
"Kami ingin menyeragamkan pandangan sebelum mengimplementasikan kesepakatan tersebut," ujar Kim Do-gyun, kepala juru runding Korsel yang ditugaskan untuk mengurus kebijakan terkait Korut.
BACA JUGA: Setelah Enam Dekade, Korut Pulangkan Kerangka 55 Prajurit AS
Menurut Reuters, dua Korea membahas rencana untuk mengurangi senjata dan personel keamanan di zona demiliterisasi (DMZ). Selain itu, mereka membahas peluang penggalian sisa-sisa jenazah yang tewas dalam perang Korea (1950-1953).
DMZ, kabarnya, menjadi salah satu lokasi gugurnya tentara gabungan yang terlibat dalam perang Korea di bawah bendera PBB. Saat itu, banyak serdadu yang hilang dan nasibnya tidak diketahui sampai sekarang. Diduga, kerangka mereka terpendam di sekitar DMZ.
BACA JUGA: Jokowi Undang Kim Jong-un & Moon Jae-in Hadiri Asian Games
Pekan lalu Korut mengembalikan 50 jenazah ke AS. Jumlah itu masih jauh dari daftar prajurit AS yang hilang selama perang. Di antara 7.700 orang yang dinyatakan hilang dalam perang selama tiga tahun itu, sebanyak 5.300 orang diperkirakan berada di Korut.
Bersamaan dengan itu, satelit mata-mata AS mendeteksi adanya aktivitas di fasilitas nuklir Korut, Sanumdong. Tempat tersebut dulu pernah memproduksi misil balistik interkontinental (ICBM) Hwasong-15. Itu adalah misil pertama Korut yang mampu menjangkau AS dan sempat membuat penduduk Hawaii ketir-ketir. (sha/c6/hep)
BACA JUGA: Korsel Batalkan Simulasi Darurat Sipil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Trump Berlagak Gangster, Korut Kecewa
Redaktur & Reporter : Adil