Anak Buah Trump Berlagak Gangster, Korut Kecewa

Senin, 09 Juli 2018 – 23:51 WIB
Bendera Korea Utara. Foto: Reuters

jpnn.com, PYONGYANG - Sebelum berkunjung ke Jepang, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo melawat Korea Utara (Korut). Pada Sabtu (7/7), dia bertemu dengan Kim Yong-chol, pejabat senior dalam pemerintahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un. Rupanya, pertemuan tersebut meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan bagi Pyongyang.

’’Hasil pertemuan itu mengecewakan. Kim Yong-chol sangat prihatin karena dialog justru mengarah pada ancaman yang lebih membahayakan.’’ Demikian bunyi keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Korut sebagaimana dilansir Korean Central News Agency (KCNA) kemarin (8/7).

BACA JUGA: Menperin: Kebijakan Trump Bukan Ancaman Besar Bagi Indonesia

Menurut Yong-chol, Pompeo justru terkesan mengabaikan iktikad baik Korut soal perlucutan senjata nuklirnya. ’’Harapan kami, AS akan menawarkan langkah-langkah konstruktif yang bisa mendukung semangat kami untuk meninggalkan program senjata nuklir. Tapi, ternyata tawaran mereka mengecewakan kami,’’ ungkap politikus 73 tahun tersebut sebagaimana dikutip Associated Press.

KCNA menyebut AS tak ubahnya gangster. Sebab, pada pertemuan Sabtu lalu, Pompeo menegaskan bahwa sanksi AS bagi Korut bakal bertahan. Padahal, itulah kunjungan ketiga Pompeo ke Pyongyang. Pemerintahan Jong-un sempat berharap, dalam kunjungan kali ini, Pompeo membawa kabar baik.

BACA JUGA: Indonesia Harus Siap Ancaman Perang Dagang Donald Trump

’’Ternyata hasilnya tidak seperti yang kami harapkan,’’ kata salah seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut.

Jong-un telah mengutarakan niat seriusnya untuk meninggalkan program senjata nuklir. Harapannya, AS menawarkan pencabutan sanksi ekonomi agar negara tersebut bisa bebas dari krisis yang membelit.

BACA JUGA: PSI: Untung Jokowi Tak Berkiblat ke AS

Meski kecewa dengan pertemuan Pompeo dan Yong-chol, Korut tidak sedikit pun mengkritik Presiden Donald Trump. Orang nomor satu Gedung Putih itu telah membatalkan latihan militer gabungan AS dan Korsel sebagai wujud keseriusannya mendukung perlucutan nuklir Korut.

’’Seharusnya Gedung Putih sejalan dengan semangat pemimpinnya,’’ sindir juru bicara kementerian tersebut. (hep/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga AS Turun ke Jalan Membela Imigran


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler