jpnn.com - JAKARTA - Mantan ketua umum Partai Golkar yang kini menjadi wakil presiden, Jusuf Kalla mengharapkan kisruh internal yang melanda partainya segera berakhir. JK -sapaan Jusuf Kalla- meminta dua kubu yang berseteru di Golkar bersikap lebih bijak dengan memegang teguh keputusan mahkamah partai.
"Mestinya semuanya bijaksana menanggapi itu. Kan ada keputusan mahkamah untuk tidak saling keras," ujar JK di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (27/3).
BACA JUGA: BBM Indonesia Termahal di Dunia, Pengusaha Penyalur Hentikan Pengangkutan
Pasca-putusan Mahkamah Partai Golkar (MPG), kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie saling mengancam akan memecat kader yang tidak sepaham. Kubu Agung yang mendapat pengakuan pemerintah, telah mencopot Ade Komarudin dari posisi ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR.
Selain itu, Agung juga mengancam akan mencopot sekretaris FPG, Bambang Soesatyo karena menginisiasi hak angket ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
BACA JUGA: MA Tolak PK Mary Jane, Kejagung: Ini Kabar Gembira
Melihat kondisi itu, JK menyarankan agar tidak ada langkah pemecatan. Sebab, tidak berarti adanya perubahan di kepengurusan lantas mengubah posisi di DPR.
"Keputusan mahkamah itu tidak saling memecat. Tapi juga pihak satu dengan lain harus memahami arti keputusan mahkamah itu. Tidak berarti semua bergeser," sambung JK.
BACA JUGA: Mengaku Lahir di Hari Jumat Kliwon, Menteri Ini Senyum-Senyum Kedatangan Tamu
Selain itu JK juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ikut campur dalam konflik internal Golkar. Sebab, tugas pemerintah hanya sampai pada keputusan di Kemenkumham.
"Pemerintah tidak mencampuri. Itu masalah internal partai," tandasnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agrowisata Jeruk Petik Digemari Wisatawan, Menteri Marwan: Desa Ini Patut Dicontoh
Redaktur : Tim Redaksi