Dua Kubu Satpol PP Bentrok, 11 Mobil Hancur

Rabu, 29 Januari 2014 – 02:15 WIB

jpnn.com - KAMPAR -- Sengketa wilayah antara Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu (Rohul) semakin memanas, Selasa (28/1). Sekitar pukul 16.45 WIB terjadi bentrokan antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rokan Hulu dengan Satpol PP Kampar di lokasi acara bakti sosial, lapangan bola Desa Tanah Datar yang rencananya dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Rabu (29/1).

Dari informasi yang dirangkum Riau Pos (JPNN Grup), Selasa (28/1), sekitar pukul 9.00 WIB warga pro Rohul mulai berdatangan dengan membawa puluhan spanduk yang bertuliskan 'Menolak Kampar'.

BACA JUGA: Sering Terendam, Rel Stasiun Tawang Ditinggikan 30 Centimeter

Warga ini dikawal anggota Satpol PP Rohul yang jumlahnya juga ratusan. Sementara jarak 500 meter dari mereka rumah kepala Desa Tanah Datar versi Kampar, Fadlan, dikawal anggota Satpol PP Kampar dengan jumlah juga seratus lebih. Di rumah Fadlan tampak seperangkat alat muusik gamelan sebagai penyemarak suasana.

Sementara itu, dua mobil yang mengangkut perlengkapan tenda tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun kedatangan kedua mobil ini dihadang Satpol PP Rohul dan dipaksa balik kembali ke Bangkinang.

BACA JUGA: Mahasiswa Mati, Diduga Karena Arak Bali

Suasana sempat memanas, karena rombongan mobil tenda dari Kampar menolak. Namun Satpol PP Rohul terus memaksa sehingga pemasangan tenda urung dilaksanakan.

Sementara itu, sekitar pukul 15.30 WIB, Bupati Kampar Jefry Noer datang berkunjung ke Desa Tanah Datar untuk meninjau kesiapan acara. Langsung menuju kediaman Kepala Desa Tanah Datar, Fadlan.

BACA JUGA: Satu Korban Ditemukan Membusuk, 29 Masih Terkubur

Baru lima menit istirahat di ruang tamu rumah Fadlan, Bupati Kampar mendapat informasi dari bawahannya bahwa pemasangan tenda dan persiapan acara tidak dapat dilaksanakan karena penolakan Satpol PP Rohul.

Mendapatkan laporan ini, Jefry yang didampingi Kapolres Kampar, AKBP Ary Apriyono SIK, Dandim 313/KPR, Letkol Asep Dedi, Kakan Satpol PP Kampar Syafriudin serta puluhan personil Satpol PP Kampar berjalan kaki menuju lokasi acara yang berjarak hanya 500 meter dari kediaman kepala desa tanah datar.

Rombongan Jefry sempat dilarang oleh Satpol PP Rohul dan Polres Rohul. Sementara itu sekitar 150 warga yang pro Rohul berteriak menolak bergabung dengan Kampar.

Kemudian Jefry berdialog dengan Kapolres Rohul AKBP Onny T untuk mempertanyakan kenapa Kampar tidak bisa melaksanakan acara tersebut.

"Kami kesini bukan mau perang, kami hanya mau membantu masyarakat dengan membagikan 1000 sembako dan pengobatan gratis, apa itu salah?," ujar Jefry.

Jefry juga menyatakan, pihaknya tidak mau anarkis, bahkan sebagai bupati dirinya sudah berusaha menyabarkan berbagai pihak yang sudah geram melihat aksi Rohul.

"Kalau ada tindakan anarkis, maka yang korban saudara kita juga, yang luka saudara kita juga dan yang ditangkap saudara kita juga, karena Rohul itu saudara kita juga,'ujar jefry.

Kapolres Rohul AKBP Onny T menerangkan pihaknya hanya berupaya mengamankan situasi agar tidak terjadi konflik dikedua belah pihak. Apalagi ada penolakan dari masyarakat akan kehadiran Pemkab Kampar.

Dialog berlangsung panjang, kemudian Jefry Noer sekitar pukul 16.00 WIB meninggalkan lokasi menuju ke rumah kades tanah datar. Pukul 16.10 WIB, Jefry mengumpulkan serta memberi arahan ke personil Satpol PP Kampar di halaman rumah kades.

Sekitar pukul 16.20 WIB Jefri mengadakan konfrensi pers. Setelah itu, Jefry masuk ke rumah kades untuk mendengarkan hiburan kuda lumping yang sejak tadi sudah berada di keduaman kades.

Baru sesaat Jefry dan rombongan dihibur 12 pemain kuda lumping, sekitar pukul 16.45 WIB terdengar suara gaduh di luar rumah kades.

Anggota Satpol PP Kampar yang berada di lokasi acara baksos terlibat konflik. Kedua kubu saling lempar batu dan baku hantam. Kemudian Satpol PP Kampar terdesak hingga menyelamatkan diri ke rumah kades.

Sontak saja, hiburan khas Jawa Timur ini terhenti. Kubu Satpol PP Rohul bersama massa pendukung terus mendesak agar rombongan Bupati Kampar meninggalkan lokasi. Kejadian ini menyebabkan warga yang ikut menonton dan pemain musik kocar kacir.

Ibu-ibu menjerit dan anak anak menangis. Sedangkan Bupati Kampar bertahan di Rumah Kades Tanah Datang di bawah pengawalan ketat aparat keamanan. Tak puas, Satpol PP Rohul terus mengejar Satpol PP Kampar hingga akhirnya kedua kubu terpisah.

Bahkan seorang anggota Satpol PP Rohul hampir menusuk Sekretaris Satpol PP Kampar M Jamil dengan menggunakan sangkur. Untungnya, M Jamil berhasil diselelamatkan seorang Satpol PP Kampar.

Kemudian, Kendaraan dinas Pemkab Kampar menjadi sasaran amukan kubu Satpol PP Rohul. Kaca mobil serba beberapa bagian mobil dinas Pemkab Kampar tak luput dari amukan tersebut.

Setelah 20 menit bentrokan, puluhan anggota TNI dari Kodim 313 KPR, Polres Kampar, Polres Rohul, Brimob Polda Riau berusaha meredam konflik tersebut.

Suara tembakan peringatan terdengar berulang kali disertai gas airmata yang disebar ke arah kerumunan massa. Konflik akhirnya mulai bisa dikendalikan.

Sedangkan anggota Satpol PP Rohul yang bertindak anarkis memilih kabur melarikan diri dikejar aparat keamananan. Sekitar pukul 17.50 WIB situasi semakin terkendali. (rdh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Tahan Direktur Perusahaan Pemenang Tender


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler