Dua Lagi Nenek Tewas Karena Kompensasi BBM

Minggu, 30 November 2014 – 00:37 WIB
Dua Lagi Nenek Tewas Karena Kompensasi BBM. Foto JPNN.com

jpnn.com - TASIKMALAYA - Korban tewas imbas dari kenaikan harga Bahar Bakar Minyak (BBM) terus berjatuhan. Tidak hanya dari peristiwa demonstrasi, tapi juga pembagian bantuan kompensasi BBM Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

Korban kali ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka yang meregang nyawa setelah berdesakan dan mengantri berjam-jam ketika akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 400 ribu yang dibagikan di halaman kantor Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (29/11).

BACA JUGA: La Ode Ida: Tupoksi Polri Perlu Dikaji Ulang

Seperti yang dilansir RMOL (Grup JPNN.com), korban adalah Nenek Cicih berusia 79 tahun warga Kampung Torowek, Dirgahayu, Kadipaten Tasikmalaya, yang tewas saat berdesakan dan mengantri untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp 400 ribu. Korban masuk dalam antrian untuk mendapatkan kompensasi BBM. Namun sesaat setelah mendapatkan uang bantuan, tiba-tiba korban sesak napas dan jatuh pingsan.

Petugas medis yang sudah bersiaga langsung membawa korban ke puskesmas terdekat dengan ambulan. Namun diperjalanan korban menghembuskan napas terakhirnya. Diduga korban memaksakan diri berangkat mengambil uang sementara kondisinya tengah sakit. Karena tak kuat berdesakan korban pingsan sesaat setelah mendapatkan uang bantuan.

BACA JUGA: Jokowi dan SBY Perang Komentar di Media Sosial

Pencairan dana PSKS di Kecamatan Kadipaten sendiri diperuntukan enam desa dengan jumlah 2692 orang.

Menurut Camat Kadipaten, Heri Suherman, pihak kecamatan sendiri sebelumnya telah mengusulkan ke kantor pos agar pencairan dilakukan di kantor desa masing masing, karena selain tempat tinggalnya berjauhan, lokasi halaman kecamatan  sangat sempit.

BACA JUGA: Pimpinan Komisi III Minta KPK Rangkul Jaksa Agung

Selain di Kecamatan Kadipaten, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Pancatengah. Korbannya adalah Kumun yang berusia 82 tahun, warga Kampung Sekung RT 23/RW 10 Tawang. Ia meninggal dunia sesaat setelah mengambil bantuan di halaman kantor Kecamatan Pancatengah.

Awalnya, korban terjatuh saat dalam kerumunan. Melihat korban terjatuh, warga menolongnya dan membawa ke kantor kecamatan. Korban diperiksa oleh dokter Puskesmas yang berjaga. Namun, hasil pemeriksaan korban dinyatakan telah meninggal dunia. Korban pun diantarkan ke rumahnya dengan menggunakan kendaraan patroli Polsek Pancatengah.

Menurut petugas tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Pancatengah, Jenal Arifin korban terlalu memaksakan ikut mengantri meski dalam keadaan sakit.

"Padahal kami sebelumnya menyarankan untuk tidak ikut antrian," kata Jenal. (ian/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurul Arifin: Munas Golkar Tetap Diselenggarakan 30 November


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler