JAKARTA - Aksi unjukrasa mahasiswa menolak rencana kenaikan harga BBM tampaknya menjadi gerakan nasional. Dalam demo besar yang digelar di Jakarta, kemarin, ternyata juga mengikutkan mahasiswa dari berbagai daerah.
Ini diketahui setelah kericuhan antara mahasiswa dan polisi, dimana tiga mahasiswa yang menjadi korban diketahui berasal dari Universitas Haluoleo, Kendari. Dua dari tiga mahasiswa yang menjadi koban itu terkena peluru karet di bagian betis dan kepala. Satu orang lainnya tak diketahui apakah terkana tembakan peluru karet atau pukulan, namun tetap dilarikan ke RS Gatot Subroto Jakarta.
Abdul Syukur, salah seorang mahasiswa yang jauh-jauh datang dari Kendari untuk berunjukrasa di Jakarta menjelaskan, selain tiga kawannya yang masuk rumah sakit, dua orang rekannya yang lain juga ditangkap.
Menurut mahasiswa Avicena Kendari ini, dua orang rekannya yang ditangkap adalah Rizki, mahasiswa FISIP Unhalu dan Yuyun, mahasiswa Fakultas Hukum Unhalu. Sedangkan tiga orang yang dilarikan di RS Gatot Subroto juga dari Unhalu yakni, Eno dan Zen (Tehnik Unhalu) serta Stoner dari Fakultas Hukum Unhalu.
Dijelaskan, perjalanan mereka ke Jakarta sempat terhambat di Makassar. Saat itu, mereka diturunkan paksa dari atas kapal Pelni karena tak mengantongi tiket.
"Rombongan kami sebanyak 67 orang dari berbagai perguruan tinggi di Sultra. Sekarang, kami masih menggelar rapat untuk aksi besok (hari ini, red). Kami sengaja datang ke Jakarta karena keputusan menaikkan BBM ini bukan kewenangan daerah tapi kewenangan pusat," tutur Syukur.
Sementara itu, Rektor Unhalu, Prof DR Ir Usman Rianse MS ketika dikonfirmasi soal tertangkapnya mahasiswa Unhalu ini, tak mau berkomentar banyak. "Saya tidak bisa komentar. Mahasiswa saya ada di Kendari, Kalau yang di Jakarta itu saya tidak tahu," tegas Prof Usman.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum TNI Ditangkap, MC Donald Dijarah
Redaktur : Tim Redaksi