Oknum TNI Ditangkap, MC Donald Dijarah

Demo Tolak Kenaikan BBM Disusupi Provokator

Rabu, 28 Maret 2012 – 06:27 WIB
MC Donald Jl Sultan Alauddin Makassar dijarah mahasiswa, Selasa (27/3). Foto: TAWAKKAL/FAJAR/JPNN

MAKASSAR--Aksi unjuk rasa menuntut penolakan kebijakan pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak berujung ricuh, Selasa, 27 Maret. Hingga pukul 20.00 wita, terdapat sekira 12 orang pelaku tawuran yang sudah diamankan petugas. Seorang di antaranya diketahui merupakan oknum anggota TNI Kesatuan Zipur, Serda Syamsul Alam, dengan NRP 21090172160390.

Lelaki yang mengenakan baju kaos berwarna biru dan celana jeans biru ini, ditangkap petugas saat sedang ingin melakukan pelemparan ke arah petugas kepolisian. Saat akan diangkut ke petugas ke dalam mobil sempat terjadi ketegangan. Beberapa anggota TNI yang berbaju dinas melarang oknum anggota tersebut naik ke atas mobil.

Meski batal dinaikkan ke atas mobil, oknum tentara ini juga terkesan menyindir petugas kepolisian. Informasi yang dihimpun, oknum tentara ini sudah terpantau petugas kepolisian sejak aksi di jembatan Fly Over Urip Sumoharjo. Malam tadi, oknum tentara tersebut langsung digiring petugas polisi militer untuk diinterogasi. "Ini sudah tidak dibenarkan. Masa, sesama (aparat) harus saling lempar seperti ini," terang, Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.

Aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan ini tersebar di beberapa titik. Yakni, di Jalan Perintis Kemerdekaan, AP Pettarani, dan di Jalan Sultan Alauddin. Khusus untuk titik bentrok di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan AP Pettarani, berakhir sejak sore. Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait, menegaskan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak pembantu rektor III masing-masing kampus untuk meredakan aksi yang berujung anarkis.

"Kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan Purek III untuk meredakan aksi demo yang anarkis. Mahasiswa juga sadar, kalau dalam aksi yang mereka lakukan sudah ada penyusup yang masuk," paparnya, saat ditemui di sela-sela pengamanan aksi unjuk rasa.

Sementara, sejumlah oknum mahasiswa yang berunjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, melakukan pengrusakan di beberapa titik. Mereka melakukan pelemparan terhadap restoran siap saji, MC Donald. Juga, mereka melakukan penjarahan, dengan merampas makanan dan minuman di restoran tersebut.

Informasi yang dihimpun, aksi penjarahan yang dilakukan tersebut menyusul pihak manajemen MC Donald tidak memberikan air minum. Seperti biasanya, setiap aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa mereka selalu diberikan air mineral. Namun, siang kemarin mereka tidak diberikan air mineral.

Kericuhan yang terjadi tersebut diduga kuat dipicu adanya beberapa penyusup yang masuk di tengah-tengah mahasiswa. Bahkan, segelintir mahasiswa secara terang-terangan melakukan penyerangan terhadap petugas kepolisian. Seperti yang terekam di Jalan AP Pettarani.

Terlihat sebagian mahasiswa sedang berorasi di kantor Telkom Pettarani, dan hendak mengumpulkan tanda tangan dari pegawai telkom dan aparat TNI. Setelah gagal mendapatkan tanda tangan, massa yang berjumlah puluhan orang titu meninggalkan kantor Telkom. Tidak berselang lama muncul puluhan mahasiswa dari arah selatan (UNM). Mereka melempar kantor telkom dan aparat TNI yang berada di pos penjagaan dengan batu.

Namun, tidak ada aksi balasan. Mereka kemudian menyerang anggota polantas yang sedang bertugas mengatur lalu lintas di Pertigaan Pettarani - Alauddin. Pos polisi jadi sasaran pelemparan mahasiswa. Mereka menyerang dengan batu dan kayu. Petugas kepolisian dari Satuan Sabhara balik menyerang mahasiswa dengan tembakan gas air mata.

Pelaku penyerangan kemudian mundur dan kembali membaur dengan sejumlah mahasiswa di depan kampus UNM. Ratusan mahasiswa yang sedang menutup jalan akhirnya terlibat aksi saling lempar dengan aparat keamanan. Pasukan pengurai massa yang berjumlah 26 orang dan mengendarai 13 unit sepeda motor menyerang mahasiswa dengan tembakan gas air mata.

Konsentrasi massa sempat pecah, namun, kembali bersatu dan menyerang petugas kepolisian. Setelah setengah jam terlibat saling lempar batu, mahasiswa berhasil dipukul mundur.

Mahasiswa UIN yang berada di Alauddin, kembali menyerang petugas kepolisian. Sekitar 15 motor pasukan pengurai massa berhasil memukul mundur mahasiswa, dan mengamankan sembilan orang yang terlibat tawuran dengan petugas. Sekitar pukul 18.00 Wita, Polda Sulsel kembali menurunkan personil brimob untuk mengamankan bentrokan semakin meluas.

Malam tadi, sejumlah pengurus badan eksekutif mahasiswa UNM Makassar, mendatangi petugas kepolisian yang sedang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa. Mereka mendesak untuk agar kepolisian membebesakan salah seorang pengurus badan eksekutif mahasiswa yang ditahan petugas kepolisian.

Mereka menyebut jika aksi unjuk rasa mahasiswa UNM Makassar telah berakhir sejak sore hari. Hanya permintaan mereka untuk tidak ditanggapi petugas kepolisian. AKBP M Hidayat, yang menemui perwakilan mahasiswa tersebut meminta agar mereka pulang dan meninggalkan lokasi. "Pulang saja dulu," paparnya.


Kasus Unhas

Sementara itu, Pembantu Rektor III Unhas, Nasaruddin Salam, saat dihubungi melalui ponselnya, mengatakan, pihaknya akan langsung melakukan pemecatan terhadap sejumlah oknum mahasiswa yang terbukti terlibat dalam kerusuhan. Hingga malam tadi, pihak kampus belum mengeluarkan keputusan pemecatan.

Menurut, Nasaruddin, pihaknya baru akan melakukan tindakan pemecatan kepada oknum mahasiswa, jika sudah ada hasil dari kepolisian. "Kalau sudah ada hasil dari kepolisian, kami langsung akan proses untuk pemecatannya. Tapi, sejauh ini belum ada keputusan untuk itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, tim penyidik Polda Sulsel telah menetapkan tujuh orang tersangka. Masing-masing, dua oknum mahasiswa Unhas, NHP (Pertanian 2008), MY (Ekonomi 2008), dan alumni Fakultas Ekonomi, AR. Juga, ada empat orang pengamen yang menjadi tersangka.

Mereka terlibat aksi pembakaran sebuah mobil milik Coca-cola dalam aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan. Juga, terlibat penjarahan dan pengrusakan minimarket, serta kantor stasiun pengisian bahan bakar. (abg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Pertegas Status Janda Halimah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler