Dua Masjid di Jalur Gaza jadi Sasaran Rudal Israel

Minggu, 13 Juli 2014 – 09:44 WIB

jpnn.com - GAZA – Militer Israel menggempur dua masjid di Jalur Gaza lewat serangan udara. Itu menandai akhir hari kelima invasi Israel ke bumi Palestina tadi malam. Petinggi militer Israel berdalih Hamas menyembunyikan roket di tempat ibadah tersebut. Itu tentu saja dibantah keras oleh Hamas. Kelompok pejuang Palestina tersebut menyatakan, Israel menyerang dua masjid dan mengutuk tindakan biadab tersebut.

”Pengeboman terhadap dua masjid di Gaza pada malam hari menunjukkan betapa barbarnya musuh kami,” kata Juru Bicara Hamas Husam Badran di Doha, Qatar, sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press tadi malam.

BACA JUGA: India Bangun Jembatan Rel Kereta Api Tertinggi di Dunia

Menurut Husam, tindakan tersebut memberi mereka hak untuk memperluas balasan terhadap tentara pendudukan Israel.

Pihak militer Israel mengatakan, roket yang disembunyikan di masjid serupa dengan hampir 700 roket yang telah ditembakkan Hamas kepada Israel dalam lima hari terakhir. Terkait masjid yang kedua, Israel sedang melakukan investigasi. Militer Israel telah merilis sebuah foto udara masjid yang diserang, tepat di samping tempat ibadah lain dan rumah warga sipil.

BACA JUGA: PM Israel: Palestina Akan Terus Kami Serang

Pihak militer Israel juga mengatakan, Hamas, Jihad Islam, dan kelompok militan Gaza lainnya menyalahgunakan tempat ibadah untuk menyembunyikan senjata dan membangun terowongan bawah tanah.

”Hamas secara sistematis mengeksploitasi dan menempatkan orang Palestina di Gaza dalam bahaya. Mereka juga menempatkan posisi di daerah sipil dan masjid,” klaim Juru Bicara Militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner.

BACA JUGA: Gempa Jepang Sempat Aktifkan Peringatan Tsunami

Karena semakin gentingnya situasi di Gaza, Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi mengimbau semua relawan dari Indonesia untuk sementara mengurungkan niat ke Jalur Gaza lantaran kondisi keamanan dan sulitnya izin masuk ke wilayah bergolak itu.

”Para relawan Indonesia hendaknya tidak berkunjung ke Gaza dalam kondisi saat ini,” kata Dubes Nurfaizi di Kairo Jumat (11/7) waktu setempat atau kemarin siang WIB.

Menurut Dubes, dalam kondisi saat ini, pintu perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza ditutup Badan Sandi Negara Mesir (General Intelligence Service/GIS) dan tidak ada warga yang diizinkan masuk ke Gaza.

Untuk masuk Gaza, kata Nurfaizi, mereka harus memperoleh izin khusus dari Kementerian Luar Negeri Mesir dan surat izin tersebut melalui proses yang cukup lama, yakni memakan waktu lebih dari sebulan. Pemerintah Mesir mengizinkan keluar dari Gaza hanya bagi korban luka-luka gara-gara serangan penjajah Zionis Israel untuk menjalani pengobatan di berbagai rumah sakit di Mesir.

”Pemerintah Mesir juga mengawasi arus masuk ke arah Gaza seiring dengan diberlakukannya pemeriksaan ketat oleh militer Israel di sekitar sepuluh titik,” papar Dubes.

Karena itu, kata dia, bantuan yang akan diberikan sebaiknya disalurkan melalui Bulan Sabit Mesir atau Dubes Palestina di Jakarta. Saat ini ada 21 WNI di Gaza. Sebanyak 19 WNI di antaranya adalah para relawan MER-C yang sedang membangun rumah sakit di Kota Gaza.

”Semua WNI tersebut saat ini dalam kondisi aman,” ujar Dubes. (mia/AP/c10/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Israel: Serangan ke Gaza Tak Akan Berhenti Karena Tekanan Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler