Dua Pegawai Lapas Tewas Diamuk Tahanan

Jumat, 12 Juli 2013 – 07:59 WIB
MEDAN- Lembaga Permasyarakat (Lapas) Klas I Tanjunggusta Medan diselimuti kobaran api dan asap tebal, Kamis (11/7). Ribuan narapidana membakar seluruh fasilitas dari dalam Lapas seperti ruang pertemuan, kantor, dan beberapa ruangan lainnya. Tidak itu saja, sedikitnya dua pegawai Lapas tewas diamuk narapidana.

Seorang saksi mata, Adi, mengatakan petang kemarin api mencuat di Lapas, bahkan lemparan batu dan teriakan dari dalam Lapas sangat kuat. Saat itulah, semua penjaga berlari keluar, Kasi Register Bona Situngkir dan stafnya Hendra Nico Naibaho tidak tampak keluar.

"Pegawai Lapas yang berhasil keluar bilang, Nico dan Bona terlihat terjatuh karena diserang tahanan, kemungkinan dipukuli, saat keluar itulah tahanan sambil berteriak Allah Akbar," kata Ade yang pernah mendekam di Lapas selama empat tahun.

Dengan keadaan itu, Ade memastikan dua sipir tersebut tewas. Pasalnya, kantor mereka paling sudut yang berdekatan dengan kebakaran tersebut. Kemungkinan besar, pada saat keributan berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB tersebut titik keributan tidak jauh dari kantor mereka. “Kemungkinan mereka sudah tewas Bang dipukuli tahanan itu,”ucap Adi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual empek-empek di yang berada dekat di Lapas Tanjungusta.

Keterangan Adi didukung oleh Rita, pegawai Lapas Kelas 1 A. Bahkan, dari informasi yang dia dapat, jumlah sipir yang tewas bisa lebih. Pasalnya, masih banyak sipir yang terjebak di dalam Lapas.  Ada delapan sipir yang tewas diamuk napi dan ada satu napi yang ditembak mati.

“Saat ini (tadi malam, Red) ada sekitar 15 orang pegawai Lapas di dalam, namun tidak tahu kondisinya karena berulang kali dihubungi tidak dijawab," jelasnya.

Seorang petugas Lapas bernama Rudianto malah berada dalam sekapan Wak Geng Cs, pelaku perampokkan bersanjata api di Bank CIMB Niaga Medan. "Satu orang petugas kita bersama Wak Geng, posisinya di dalam kamar. Saya kontak tadi, belum tahu bagaimana di dalamnya,"ungkap Kalapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Mujianto, tadi malam.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos (Grup JPNN), kejadian itu berawal ketika listrik padam dan air mati setelah sahur sekira pukul 17.00 WIB hingga sore hari. "Sekira pukul 17.30 WIB, listrik sempat menyala namun hanya sebentar. Saat itulah, mereka (napi, Red) semakin mengamuk dan kembali mendatangi saya. Saat itu, dari mulut ke mulut terjadi keributan. Spontan saja, mereka mengamuk dengan menyerang sehingga saya melarikan diri. Begitu saya sampai di luar barulah saya kena lemparan dari hujan batu yang mereka buat, " tambah Kepala Keamanan Lapas, Asep Sutandar, yang berhasil menyelamatkan diri.

Narapidana yang terdiri dari tahanan teroris dan narkoba makin mengamuk. Mereka sempat berdemo dan memprotes padamnya listrik sekira pukul 18.00 sore.  Aksi pun berujung anarkis. Amarah para tahanan tak terkendali. Sekira pukul 18.30 WIB, diperkirakan dua ratusan tahanan kabur dengan cara menjebol pertahanan pagar depan Lapas yang berlapis. "Mereka jalan biasa saja, bagaimana ada yang menahan. Petugas Lapas saja disandera mereka. Mereka lewat belakang-belakang rumah kami ini yang bisa tembus ke tanah garapan Helvetia, ke Klumpang hingga Hamparan Perak. Jumlah mereka pastinya ratusan orang, " ungkap seorang warga, Ida, yang mengaku sedang duduk-duduk di depan rumahnya saat kejadian.

Ribuan tahanan yang masih bertahan di dalam Lapas, mulai melakukan pengrusakan. Mereka membakar seluruh fasilitas di dalam Lapas dan memecahkan kaca gedung. Petugas kepolisian langsung dikerahkan. Namun jumlah tahanan lebih besar dari kepolisian. Mereka melempari petugas saat mencoba masuk ke dalam. Situasi mulai tak terkendali. Narapidana menguasai Gedung Lapas Tanjunggusta Medan. Mereka menjerit dan terus melempari keluar pagar pembatas.

Setidaknya 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Mereka menyemprotkan air ke dalam Lapas. Usaha itu gagal, api terus membara. "Kita tidak bisa masuk ke dalam. Karena napi yang bertahan di dalam memberikan perlawanan. Mereka memiliki senjata yang dirampas dari para sipir. Mereka juga menahan para sipir di dalam," ujar Kepala Dinas P2K Medan, Marihot Tampubolon, kemarin.

Warga di sekitar lokasi kejadian, mencoba masuk dan melihat kejadian itu. Akses masuk menuju lokasi tahanan itu ditutup. "Tidak bisa masuk, tahanan kabur. Kami tidak bisa menjamin keselamatan. Ada sekitar dua ratusan orang yang kabur. Kita pun nggak pasti. Mereka ada yang mencoba kabur ke tanah garapan," tambah seorang petugas kepolisian.

Petugas kepolisian itu mengatakan masih banyak petugas Lapas berada di dalam. "Ini awalnya setelah sahur. Mati lampu sampai sore. Jadi mereka sempat demo. Kudengar ada juga yang disekap. Satu harian ini mati lampu. Jadi jam 6 sore mereka sempat demo," ujar petugas itu.(far/mag-10/ban/ila/dik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Gorontalo Ogah Berurusan KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler