Dua Pekerja Meninggal, 500 Buruh Pabrik Rokok Sampoerna Jalani Rapid Test Covid-19

Jumat, 01 Mei 2020 – 05:25 WIB
Sejumlah petugas keamanan internal saat berjaga di depan pabrik Sampoerna Rungkut 2 Surabaya. Foto: ANTARA/Hanif Nashrullah

jpnn.com, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur melakukan tes swab terhadap 98 orang karyawan pabrik PT HM Sampoerna Rungkut 2, Surabaya.

Itu dilakukan setelah dua buruh pabrik rokok tersebut meninggal dunia karena corona. Jumlah itu berasal dari 500 buruh yang sebelumnya menjalani rapid test.

BACA JUGA: Corona Menyerang Pabrik Sampoerna, 2 Karyawan Meninggal, 63 Reaktif

"Dari 500 yang mengikuti rapid test, terdapat 98 yang hasilnya reaktif," kata Koordinator Rumpun Tracing, dokter Kohar Hari Santoso saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Kohar mengatakan, para karyawan Sampoerna saat ini dalam masa perawatan. Ada yang menjalani perawatan di ruang observasi, ada pula yang menginap di rumah sakit disesuaikan dengan kondisi kesehatan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: 150 Orang Meninggal Misterius, Gaji Dosen, Jangan Rampas Kewenangan Presiden

Tak hanya itu, Gugus Covid-19 kini juga terus melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait evaluasi penyebaran yang terbagi dalam dua ring.

Ring satu adalah yang memiliki kontak erat dengan dua pasien positif sebelumnya dan ring dua yang di luar itu.

Sampai saat ini, Direktur Rumah Sakit Umum Syaiful Anwar Malang itu baru bisa memastikan hanya dua orang saja yang sudah positif covid-19. Keduanya telah meninggal.

BACA JUGA: Enam Staf BNPB Dinyatakan Positif Corona

"Mereka hari ini sudah kami lakukan swab test tinggal menunggu hasilnya saja mudah-mudahan hasilnya tidak mengkhawatirkan," ujar Kohar.

Sementara itu tracing terkait riwayat aktivitas dua orang yang meninggal tersebut masih dalam tahap pendalaman.

“Riwayatnya ini masih kami dalami. Tapi kalau awal kasus ini tanggal 21 April ya, dan langsung dilakukan upaya penanganan tracing, rapid test dan meliburkan karyawan," paparnya.

Saat disinggung apakah tim melakukan tracing hingga warga sekitar tempat tinggal para karyawan yang terpapar, Kohar mengatakan belum melakukan, karena para karyawan tinggal di satu lokasi kos yang relatif dihuni oleh para karyawan.

“Mereka relatif terkumpul di tempat tinggal kos-kosan jadi relatif isinya hanya temen-temen itu sendiri. Areanya sudah terlokalisir,” tuturnya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler