INDERALAYA – Dua pekerja PT Arwana Keramik (AK), yang berlokasi di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), tewas dalam kecelakaan kerja, Sabtu (6/4). Diduga akibat terhirup gas beracun, saat menguras air dalam sebuah galian berkedalaman sekitar lima meter dan diameter 12 meter.
Kedua pegawai bernasib malang itu, Wawan (30), dan Hasyim (30), asal Provinsi Jawa Barat. Tiga pegawai lainnya selamat meski sempat terlemas, saat berusaha menolong kedua korban. Yakni, Hasan (27), Maskat (40), dan Arya (41), ketiganya juga asal Jabar.
Menurut kesaksian Arya, kedua korban sedang menguras air dalam galian yang sudah selesai dibuat enam bulan lalu. “Saya bagian besi, sedangkan kedua korban di bagian pekerja gali. Saya hanya berusaha menolong, tapi tidak keburu. Sebab korban tewas di tempat kejadian, saya juga sempat terhisap gas tersebut," ujar Arya.
Arya yang kemarin masih terbaring lemas di Puskesmas Timbangan Inderalaya, mengaku tidak tahu sumber gas beracun tersebut. Hanya dikatakan, baunya sangat menyengat. “Saat ini lokasi kejadian sudah kita pasang police line, dan akan dilakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi,” kata Kapolres OI AKBP Deni Dharmapala, melalui Kasat Reskrim AKP Edi Rahmat Mulyana.
Terpisah, beberapa wartawan yang berusaha meminta izin meliput ke lokasi kejadian, tidak diperkenankan oleh sekuriti bernama Amrullah. Dia meminta dimaklumi, karena hanya menjalankan tugas dan perintah pimpinannya. “Maaf Pak tidak boleh masuk, saya hanya menjalan tugas saja,” ucapnya.
Sementara manajemen PT AK, Felix, ketika dikonfirmasi via ponselnya, mengaku pihaknya sudah menghalangi tapi tetap saja pegawai kontraktor mengerjakannya. Menurutnya, kedua korban tewas akibat keracunan. “Tolong Pak jangan dibesar-besarkan, yang jelas perusahaan akan bertanggungjawab atas musibah ini,” cetusnya. (sid/air)
Kedua pegawai bernasib malang itu, Wawan (30), dan Hasyim (30), asal Provinsi Jawa Barat. Tiga pegawai lainnya selamat meski sempat terlemas, saat berusaha menolong kedua korban. Yakni, Hasan (27), Maskat (40), dan Arya (41), ketiganya juga asal Jabar.
Menurut kesaksian Arya, kedua korban sedang menguras air dalam galian yang sudah selesai dibuat enam bulan lalu. “Saya bagian besi, sedangkan kedua korban di bagian pekerja gali. Saya hanya berusaha menolong, tapi tidak keburu. Sebab korban tewas di tempat kejadian, saya juga sempat terhisap gas tersebut," ujar Arya.
Arya yang kemarin masih terbaring lemas di Puskesmas Timbangan Inderalaya, mengaku tidak tahu sumber gas beracun tersebut. Hanya dikatakan, baunya sangat menyengat. “Saat ini lokasi kejadian sudah kita pasang police line, dan akan dilakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi,” kata Kapolres OI AKBP Deni Dharmapala, melalui Kasat Reskrim AKP Edi Rahmat Mulyana.
Terpisah, beberapa wartawan yang berusaha meminta izin meliput ke lokasi kejadian, tidak diperkenankan oleh sekuriti bernama Amrullah. Dia meminta dimaklumi, karena hanya menjalankan tugas dan perintah pimpinannya. “Maaf Pak tidak boleh masuk, saya hanya menjalan tugas saja,” ucapnya.
Sementara manajemen PT AK, Felix, ketika dikonfirmasi via ponselnya, mengaku pihaknya sudah menghalangi tapi tetap saja pegawai kontraktor mengerjakannya. Menurutnya, kedua korban tewas akibat keracunan. “Tolong Pak jangan dibesar-besarkan, yang jelas perusahaan akan bertanggungjawab atas musibah ini,” cetusnya. (sid/air)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Preman Tebas Tukang Ojek di Kampung Bule
Redaktur : Tim Redaksi