jpnn.com, YOGYAKARTA - Dua pelaku mutilasi seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya ditangkap polisi.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan dua pelaku berjenis kelamin laki-laki berinisial W warga Magelang, Jawa Tengah dan RD warga DKI Jakarta itu ditangkap di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7).
BACA JUGA: Mahasiswa Korban Mutilasi di Yogyakarta Berinisial R
"Saat ini pelaku sudah ada di Direktorat Reskrimum Polda DIY kemudian akan dilakukan pemeriksaan intensif terkait dengan motif kemudian perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan," kata Kombes FX Endriadi saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kabupaten Sleman, Minggu.
Pengungkapan kasus mutilasi itu, ujar Endriadi, bermula dari laporan Polresta Sleman terkait penemuan beberapa potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi di Sungai Bedog, Dusun Kelor, Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman pada 12 Juli 2023, pukul 19.30 WIB.
BACA JUGA: Mayat Tak Utuh Ditemukan di Belakang Pos Polisi, Diduga Korban Mutilasi
Polisi kemudian melakukan pendalaman terhadap temuan potongan tubuh tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY sehingga identitas korban diketahui berjenis kelamin laki-laki, warga Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Identitas korban atas nama inisial R, yang bersangkutan adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta," kata dia.
BACA JUGA: Identitas Korban Mutilasi di Solo Terungkap, Kesaksian Warga Bikin Terang
Tim kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), digital forensik, dan menghimpun keterangan masyarakat hingga mengerucut pada identitas dua tersangka W dan RD yang diketahui telah berada di Jawa Barat.
Keduanya diamankan di kediaman RD di Bogor, Jawa Barat, kemudian dibawa ke Yogyakarta pada Sabtu (15/7) malam.
"Dari perjalanan tersangka ke sini (Yogyakarta), kami menginterogasi di mana mereka membuang potongan-potongan (tubuh korban) tersebut," ujar Endriadi.
Berdasarkan data yang diperoleh, menurut dia, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY.
Endriadi memastikan korban dan dua tersangka saling mengenal.
Kendati demikian, terkait motif serta proses pembunuhan, polisi hingga kini masih melakukan pendalaman, termasuk memeriksa sejumlah barang bukti, seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, hingga palu yang ditemukan di tempat indekos tersangka.
Polisi juga masih melakukan pencarian potongan bagian tubuh yang lain.
"Mengenai hubungan para pelaku dengan korban kami masih dalami. Sekarang kami dalami peristiwa pidananya, bagaimana bisa terjadi dugaan pembunuhan dan mutilasi itu," kata dia.
Menurut Endriadi, W sehari-hari bekerja sebagai karyawan sebuah usaha kuliner di Yogyakarta, sedangkan RD merupakan penjual kue.
Terhadap keduanya, polisi menjerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean