jpnn.com - Kuala Lumpur Major adalah turnamen Dota pertama untuk mengawali Dota Pro Circuit (DPC). Acara akan diadakan di Axiata Arena, Kuala Lumpur. Disiarkan secara live oleh eGG Network dan ImbaTV pada 16-18 November mendatang.
DPC terdiri atas puluhan turnamen dengan skala mayor dan minor. Bisa dipastikan tim-tim internasional bakal mengikuti turnamen tersebut. Di antaranya, Evil Geniuses, Team Secret, dan Virtus Pro.
BACA JUGA: Pondok Gaming BarracX Duta Indonesia di Turnamen Major Dota
Disediakan prize pool USD 1 juta dan sejumlah poin DPC yang tentunya signifikan untuk mendapatkan slot direct invite di The International 2019 pada Agustus tahun depan.
Kuala Lumpur Major akan menjadi turnamen yang dijadikan dasar untuk menilai meta atau pola permainan di Dota. Juga menjadi panggung untuk tim-tim yang pertama masuk ke Major. Tentunya juga bakal menjadi medan perang bagi tim yang sudah berpengalaman bermain di papan atas. Banyak kejutan yang akan dihadirkan.
Berdasar pengalaman sebelumnya, tidak sedikit tim jagoan keok di babak awal. Tetapi, itulah Dota. Tidak pernah terduga. Game-nya berubah setiap waktu.
Kuala Lumpur Major juga menjadi pembuka untuk sistem DPC yang diperbarui tahun ini. Tidak akan ada lagi direct invites, baik untuk mayor maupun minor. Tidak seperti tahun sebelumnya yang masih menyediakan slot untuk direct invites. Kali ini semua ditandingkan di qualifiers.
Mereka yang berhasil memenangkan turnamen berstatus minor berhak mendapat slot di turnamen dengan status mayor.
Lalu, bagaimana Dota Scene Indonesia? Team Tigers, yaitu tim multinasional yang diisi dua orang Indonesia, yaitu Muhammad ''inYourdreaM'' Rizky dan Kenny ''Xepher'' Deo, berhasil lolos ke Dream League Minor. Mereka bakal memperebutkan hadiah USD 300 ribu serta slot untuk mengikuti Kuala Lumpur Major.
Dalam sejarah, Dota 2 Indonesia ini adalah milestone. Kali pertama dua orang tersebut mewakili Indonesia. Mereka akan bertanding bersama dengan tujuh tim yang lain seperti compLexity dari North America, Team Liquid yang merupakan juara The International 2017, serta tim terpopuler di seluruh scene Dota, yaitu Na'Vi dari region CIS.
Dengan capaian itu, tentu saja region Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mulai terangkat di scene internasional Dota. Apalagi, dengan adanya Muhammad Rizky yang notabene sudah bertengger lama di peringkat satu leaderboard se-Asia Tenggara dan sebelumnya pernah bertanding bersama salah satu tim ternama, yaitu Fnatic.
Sementara itu, Kenny Deo sudah memiliki permainan yang sangat konsisten di Rex Regum Qeon (RRQ). Ini adalah waktunya untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa bersinar di scene Dota.
Di sisi lain, Valve selaku developer Dota juga, rupanya, makin menaruh perhatian kepada region Asia. Ini bisa dilihat dari venue The International 2019 yang akan diadakan di Tiongkok.
Ajang tersebut merupakan salah satu kesempatan Indonesia untuk bersinar karena talenta-talenta yang dimiliki Indonesia tidak kalah bagus dengan negara-negara yang lain. (*/c4/ayi)
Redaktur & Reporter : Adil