Dua Pemeriksaan Ini Dibutuhkan Meski Sudah Negatif Covid-19

Sabtu, 10 Juli 2021 – 19:23 WIB
Ada dua pemeriksaan yang idealnya dilakukan oleh pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh atau negatif. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Relawan Covid 19 dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan idealnya semua pasien Covid-19 melakukan pemeriksaan darah dan thorax meski sudah dinyatakan negatif.

Kendati demikian, dengan situasi yang tidak memungkinkan seperti sekarang ini, hal tersebut sulit dilakukan.

BACA JUGA: Waspadai Gejala Lanjutan Pascasembuh dari Covid-19

Terlebih, dengan kendala akses kesehatan yang terbatas dan biaya yang cukup mahal.

"Sebenarnya kalau untuk idealnya iya. Karena ada sebagian, pada orang yang tidak bergejala pun, memang pasti ada bercak putih, atau terjadi peradangan infeksi di paru padahal dia enggak bergejala," ujar Fajri di Jakarta, Sabtu (10/7).

BACA JUGA: Pasien COVID-19 yang Isoman Hindari 3 Makanan ini

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu mengatakan rontgen berguna untuk pemeriksaan lanjutan bila ada gejala lain usai melakukan karantina selama 14 hari.

Menurut Fajri, ahli medis akan melakukan tata laksana pengobatan jika terdapat indikasi yang tidak seharusnya.

BACA JUGA: Resmi! Menkes Patok HET 11 Obat, Ini Daftarnya...

"Itu untuk membantu menegakkan diagnosis dan yang namanya dokter melakukan pemeriksaan itu berdasarkan cerita dulu, terus pemeriksaan fisik, baru rontgen dan pemeriksaan penunjang, salah satunya swab," kata Fajri.

Praktisi klinik itu menyebutkan selain rontgen, pasien Covid-19 idealnya juga melakukan pemeriksaan darah, apalagi jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan seperti jantung, pembekuan darah, hingga gangguan ginjal.

Pemeriksaan darah juga berguna untuk membedakan apakah seseorang menderita Covid-19, DBD, atau thypoid, sebab gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini sedikit mirip.

"Kalau orang punya komorbid, idealnya dicek di rumah sakit, trombositnya, karena ada yang mirip-mirip juga sama DBD, typhoid. Yang penting cek-cek pembekuan darah, lihat apakah ada pembekuan darah di pembuluh darahnya, itulah kenapa kalau bisa dicek," ujar Fajri.

Pakar kesehatan itu mengatakan 16 persen orang yang terinfeksi Covid--19 mengalami pembekuan darah, terlebih yang memiliki komorbid. Pembekuan darah ini bisa dicegah dengan diberikan obat-obatan agar tidak semakin memburuk.

"Kalau idealnya, semua pasien Covid-19 di-rontgen, periksa darah juga iya," imbuhnya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler