MEDAN-Brutalisme anggota geng motor makin menjadi-jadi saja. Korban terbaru mereka adalah Johanes Jesril Sitanggang (16), bersama temannya, harus opname di RS Pirngadi Medan setelah dibacoki geng motor, Minggu (8/4), di Jalan Kapten Muslim.
Korban penyerangan anggota yang paling menderita adalah, Johanes yang hingga semalam masih terbaring di rumah sakit. Remaja tanggung itu menderita luka bacok di kepala dan bahu kanannya. Sudah begitu kereta Vega R BK 2486 AQ hitam miliknya juga dirampas anggota geng motor.
"Aku tak tahu lagi mau buat apa, sudahlah anakku dibacok geng motor keretanya pun dilarikan bagai mana aku menanggung jawabkan ke showromm nanti,’’kata Dame Hotmaeda br Purba (45), ibu korban saat ditemui di Pirngadi Medan.
Johanes Jesril Sitanggang, merupakan warga Jalan Tanjung Mulia, Gang Martabe, Kecamatan Medan Labuhan mengalami sejumlah luka serius. Menurut Johanes, sebelum peristiwa naas itu terjadi ia bersama teman-temannya ngumpul di depan MB Jalan Krakatau. Puas nongkrong mereka pun memutuskan bubar.
Namun Johanes, Jimi teman dekat rumahnya serta seorang teman yang baru mereka kenal. Merasa belum puas bermain, Johanes memutuskan untuk jalan-jalan lagi ke rumah temannya di kawasan Griya. Singkat kata, dengan bonceng tiga mereka pun beranjak menuju Griya.
Namun mereka tidak langsung menuju Griya lewat Brayan akan tetapi mutar-mutar dulu melintas Jalan Ringroad. Nah, saat itulah Johanes Cs bersua anggota geng motor dari arah berlawanan. Johanes yang masih menahan sakit mengaku, jumlah anggota geng motor itu diperkirakan 23 kereta, semua boncengan.
Mereka membawa samurai, kelewang, celurit serta beragam senjata tajam lainnya. Melihat Johanes bonceng tiga dengan temannya membuat puluhan anggota geng motor naik darah. Mereka pun meneriaki Johanes Cs pakai kata-kata yang menyakitkan.
Sadar kalah jumlah, Johanes Cs tak menghiraukan ejekan dan makian anggota geng motor. Mereka tetap saja melaju menuju Jalan Gatot Subroto. Rupanya, anggota geng motor yang merasa tak dihiraukan langsung putar arah mengejar Johanes.
"Kami dalam perjalanan mau ke tempat kawan di Griya, tapi di Ringroad papasan jalan dengan anggota geng motor, terus orang itu putar arah ngejar kami. Kami pun lari, tapi waktu di Jalan Kapten Muslim kami ketangkap terus dibacoki,"jelas Johanes meringis menahan sakit.
Johanes terkapar dihantam beramai-ramai oleh anggota geng motor. Begitu juga dengan dua temannya mengalami luka-luka, namun mereka sempat kabur meninggalkan Johanes yang terkapar kena parang anggota geng motor. "Kami dibacoki, kawan saya yang dua sempat lari, saya terjatuh terus waktu diliatnya aku tak berdaya kereta aku dibawa kabur," tandasnya.
Semua kejadian itu terjadi sekira pukul 02.00 Wib. Beruntung salah seorang warga setempat yang melihat Johanes terkapar langsung melarikannya ke RS Sari Mutiara, di Jalan Kapten Muslim untuk mendapatkan pertolongan. Namun karena lukanya cukup serius Johanes dirujuk ke RS Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
Johanes mendapat informasi dari ibunya, kalau Jimi, temannya juga mengalami luka-luka akibat dihantam geng motor. Namun Jimi hanya opname di rumah karena lukanya tergolong ringan. Sedangkan teman yang baru mereka kenal belum ada kabarnya. Pasalnya, saat kejadian masing-masing menyelamatkan diri.
Dame Hotmaeda Br Purba (45) ibu Johanes terlihat lesu di samping putra pertamanya yang menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Pirngadi Medan.
Usai dilakukan scaning anak pertama pasangan suami istri, Lantas Sitanggang (48) dan Dame Hotmaeda Br Purba (45) itu dirujuk untuk dirawat inap. Hingga kemarin, korban belum membuat laporan ke polisi terkait dengan kondisi yang dialaminya. (cr-3/ton)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saling Tikam Demi Rebutan Cewek
Redaktur : Tim Redaksi