jpnn.com, BOGOR - Area tambang batu kapur yang berada di Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merengggut nyawa dua orang. Sementara dua pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Para korban terkena bahan peledak yang digunakan untuk proses penggalian Tambang Limestone milik PT Kharisma Nunggal Sejahtera, Sabtu (14/9).
BACA JUGA: Seorang Penambang Pasir Tewas Tertimbun Longsor
Kejadian bermula dari empat orang pekerja yang tengah berupaya membuka jalur tambang dengan bahan peledak. Tiba-tiba bahan yang telah dipersiapkan meledak sebelum waktu yang telah ditentukan. Alhasil, keempatnya tertimpa bongkahan batu kapur.
Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal Iptu Tri Lesmana mengatakan, pihaknya telah menutup tempat penambangan tersebut untuk sementara waktu.
BACA JUGA: Tujuh Penambang Emas Ilegal Tewas Keracunan Gas
Hanya saja, menurut Lesmana, untuk saat ini pihaknya belum bisa menemui pemilik tambang yang diduga ilegal tersebut. Kendati begitu, jajarannya akan terus menyelidiki kasus ini apakah terjadi karena kelalaian atau faktor lain.
“Kami akan selidiki dulu apa penyebab ledakan tersebut dan memanggil pihak penambang untuk kami mintai keterangannya. Apabila ada unsur pidananya, akan kami proses lebih lanjut,” katanya, Senin (16/9).
Enih (36), istri Aang (35), yang ikut menjadi korban mengaku, sampai saat ini keluarga sama sekali tidak diberitahu kronologis peristiwa yang menimpa suaminya.
Enih masih terkejut saat melihat jasad suaminya yang penuh luka diantar ke kediamannya, Sabtu (14/9) pagi sekira pukul 09.30 WIB.
“Dengar kabar jam 09.00, katanya suami saya meninggal kena bongkahan batu karena bahan peledak yang sedang dikerjakan tiba-tiba meledak,” ujarnya.
Sampai detik ini, kata Enih, pemilik tambang tempat suaminya mencari nafkah itu belum datang ke rumah duka. “Palingan setelah beres proses pemakaman baru mereka datang. Tapi kalau tidak datang, ya kami yang datangi,” katanya. (rp1/c)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti