LUMAJANG - Jalur pendakian menuju Puncak Mahameru di Gunung Semeru Lumajang kembali memakan korban. Kemarin dua pendaki asal Jakarta dinyatakan tersesat dan menghilang dari rombongan.
Informasi mengenai hilangnya pendaki itu diperoleh dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang ditembuskan ke SAR Lumajang dan divalidasi oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS).
Menurut Achmad Susjoko, Kabid wilayah II TNBTS, dua pendaki yang hilang bernama Azis Fuadhi, mahasiswa asal Jalan Nimun Raya Nomor 87, Kebayoran Lama Selatan. Azis adalah mahasiswa kelahiran 9 Desember 1994. Yang seorang lagi adalah Muhamad Rifki Perdana, warga Jalan A.S. Syafiiyah, RT 6, RW 3, Cipayung, Jakarta Timur. ''Mereka dinyatakan hilang,'' ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Kronologi hilangnya Azis dan Muhamad Rifki tersebut, menurut dia, terjadi pada pukul 07.00-08.00 pada Rabu (6/11). Saat itu kedua pendaki berada di atas Cemoro Tunggal dan sempat bertemu Royke, rekan satu tim yang akan naik. Namun, pada pukul 11.00, menurut Achmad, ketika Royke dan rekan-rekannya turun di area Kalimati, Azis dan Muhammad Rifki tidak ada. ''Setelah ditunggu semalam, ternyata mereka tidak muncul,'' tambahnya.
Dengan hilangnya pendaki itu, Peltu Sugiono, pelatih Tim SAR Kabupaten Lumajang yang juga anggota Kodim 0821 Lumajang, menyatakan bahwa pihaknya telah dihubungi Basarnas. ''Selanjutnya, Basarnas menginstruksi kami di Tim SAR Kabupaten Lumajang untuk segera melakukan upaya pencarian,'' terangnya.
Sejak kemarin pagi, 5 personel SAR kabupaten yang sudah terlatih dan berpengalaman tinggi mencari di Gunung Semeru. ''Bersama tiga anggota Kodim 0821 Lumajang, kami berangkat ke Ranu Pane,'' ujar Sugiono.
Keberangkatan Tim SAR tersebut, lanjutnya, tidak sampai menunggu open SAR yang ditetapkan pihak TNBTS. Untuk melakukan pencarian, petugas langsung bergegas menyisir kawasan menuju puncak Semeru. (fid/wnp/JPNN/c16/tia)
BACA JUGA: Lima Desa Terancam Longsor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Calo PNS, Pejabat Pemkab Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi