jpnn.com - JAKARTA--Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Arief Sulistyanto mengungkapkan pihaknya menangkap 25 warga negara asing (WNA) setelah sebelumnya mendapat laporan dari dua orang korban.
Kedua korban pembajakan email oleh pelaku ini adalah pengusaha asal Indonesia dan Belgia. Keduanya melakukan komunikasi melalui email dan tidak menyadari telah terjadi pembajakan yang dikendalikan para WNA itu.
BACA JUGA: WNA Coba Loncat dari Lantai 19 Apartemen KG
"Ada dua pengusaha. Besok baru kami sampaikan identitas mereka. Mereka ada bisnis, yang dijalankan komunikasinya melalui email itu," ujar Arief di kantornya, Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, (31/10).
Bareskrim menduga pelaku menggunakan sebuah akun atau server email khusus yang bisa menjawab komunikasi antara pengusaha asal Indonesia dan Belgia tersebut. Oleh karena itulah, kedua pelaku tidak menyadari bahwa sejumlah email transaksi yang dikirim keduanya sudah dibajak terlebih dahulu oleh pelaku. Akibat pembajakan ini, kata Arief, kedua korban mengalami kerugian senilai Rp 4 miliar.
BACA JUGA: Tiga Perempuan WNI Bantu Sindikat WNA
"Perusahaan A korespondensi dengan perusahaan B, tapi emailnya dibajak. Sehingga seolah-olah yang komunikasi dengan B adalah si A, padahal bukan. Itu si pelaku yang kirim. Begitu juga sebaliknya B. Rekeningnya diganti juga," papar Arief.
Arief dalam hal ini tidak menjelaskan jenis usaha yaang dijalankan kedua korban. Namun, ia memastikan usaha keduanya adalah bisnis legal.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Kernet Pembunuh Anggota Brimob Berinisial AK
BACA ARTIKEL LAINNYA... 25 WNA Gembong Penipu Internet Antar Negara Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi