Di Pakistan sebuah peristiwa tragis kembali terjadi ketika dua remaja putri yang tinggal di bagian Barat Daya negeri itu dibunuh setelah adanya video mereka berdua bersama seorang pria muncul di internet.

Pembunuhan ini dikenal dengan isilah 'honour killing', tindakan pembunuhan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lain yang biasanya perempuan yang dianggap merusak kehormatan keluarga.

BACA JUGA: Ilmuwan Indonesia Merasa Tidak Dilibatkan dalam Menangani Virus Corona

Kedua remaja perempjuan tersebut ditembak mati beberapa hari lalu.

Polisi mengatakan pembunuhan terjadi setelah adanya video pendek dimana kedua remaja putri itu tampak bersama seorang pria muda beredar di media sosial.

BACA JUGA: Bocah 10 Tahun yang Ditemukan Tewas Tergantung Itu Ternyata Korban Pemerkosaan

Kelompok HAM Internasional Human Rights Watch mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan remaja putri masih merupakan masalah serius di Pakistan.

Diperkirakan setiap tahunnya 1000 wanita tewas dalam apa yang disebut honour killings atau pembunuhan dengan alasan kehormatan keluarga.

BACA JUGA: Menantu Tewas Mengenaskan, Sang Mertua Menyusul Usai Minum Racun Rumput

Menurut harian Pakistan Dawn, dua pria sudah ditangkap di Waziristan Utara, seorang diantaranya adalah ayah dari salah satu remaja tersebut dan yang lainnya kakak dari satu perempuan lainnya.

Laporan sebelumnya yang dibuat Polisi Ramzak mengatakan dua remaja berusia 16 dan 18 tahun tersebut 'dibunuh atas nama kehormatan keluarga oleh sepupu mereka."

Keduanya dibunuh hari Kamis di desa Shaam Plain Garyom, di perbatasan antara Waziristan Utara dan Selatan, di kawasan Khyber Pakhtunkhwa.

Dalam video selama 52 detik tersebut yang direkam menggunakan video dibuat setahun lalu, dan baru beredar luar di media social beberapa minggu lalu.

Dalam video tersebut tiga perempuan, termasuk dua korban yang dibunuh tampak bersama dengan seorang pria yang merekam kejadian tersebut.

Menurut seorang petugas kepada Dawn, mereka yang lainnya yang dalam rekaman tersebut masih hidup, dan merupakan 'prioritas utama bagi mereka untuk memastikan keselamatan remaja putri ketiga dan pria tersebut sebelum mengambil tindakan lain."

Honour kilings di Pakistan juga menjadi perhatian internasional di tahun 2016 ketika seorang bintang media social Qandeel dibunuh oleh kakak laki-lakinya. Photo: Sutradara Pakistan Sharmeen Obaid Chinoy mendapat hadiah Oscar di tahun 2016 untuk film dokumenter berjudul A Girl in the River: The Price of Forgiveness. (Seorang Perempuan di Sungai: Harga Bagi Sebuah Maaf). (Reuters: Mario Anzuoni)

 

Di tahun yang sama, seorang sutradara Pakistan Sharmeen Obaid Chinoy memenangkan hadiah Oscar untuk dokumenternya yang berjudul A Girl in The River: The Price of Forgiveness menceritakan bagaimana seorang perempuan berusia 18 tahun ditekan untuk memaafkan warga desa yang mencoba membunuhnya.

Dalam sistem hukum di Paskistan sering kali para pembunuh ini tidak menjalani hukuman sama sekali atas perbuatan mereka.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Mengejutkan Istri Hakim PN Medan yang Tega Bunuh Suaminya

Berita Terkait