Dua Polisi Dibantai 7 Pria Bertopeng

Senin, 13 Februari 2012 – 03:49 WIB

BOGOR - Dua polisi yang bertugas di Mapolsek Jonggol, nyaris tewas setelah ditusuk dan ditembak tujuh pria bertopeng yang menggunakan lima sepeda motor. Peristiwa itu terjadi  di Jalan Transyogi, samping Mesjid Nurul Hidayah, Kampung Pojok Salak, RT 02/08, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Minggu (12/2).
   
Kedua korban adalah Briptu Sopiyan Ansori dan Bripda Ikna Dede. Briptu Sopiyan mengalami tiga luka bacokan senjata tajam jenis sangkur pada kepala belakang, punggung dan pinggang. Sementara Bripda Ikna Dede luka memar pada bagian wajah dan kepala belakang akibat dihantam gagang pistol, bahkan Ikna juga ditembak pada tangan kanan. Kini kedua korban dirawat intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Kanit Reskrim Polsek Jonggol AKP Agus Hidayat mengungkapkan, peristiwa penganiayan  terjadi pukul 02:45 dini hari. Saat itu kedua korban usai mengikuti razia operasi gabungan polsek zona di wilayah Cileungsi.

"Karena operasi gabungan polsek zona yang terdiri dari Polsek Klapanuggal, Cileungsi dan Jonggol, polsek kami mengirimkan empat personel untuk kegiatan operasi tersebut dilakukan di Cileungsi," terangnya.

Setelah pulang ke Mapolsek Jonggol untuk mengantarkan mobil dinas, kedua korban pulang ke rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Sebelum pulang, keduanya mampir di warung nasi goreng milik Mas Suswantoro tidak jauh dari Pasar Lama Jonggol tepatnya di samping masjid Nurul Hidayah. "Saat keduanya menunggu pesanan nasgor, tiba-tiba datang tujuh pria dengan topeng," ungkapnya.
   
Agus mengungkapkan,  tanpa banyak kata salah seorang pelaku menghampiri Bripda Ikna dan memukul muka korban dengan gagang pistol berjenis FN, hingga tersungkur. Karena tidak puas beberapa pelaku sempat menendang dan menginjak-injak korban yang sudah tersungkur di tanah. 

Bahkan, salah seorang pelaku berusaha menembak korban, beruntung peluru yang ditembakan meleset dan hanya mengenai lengan kanan Bripda Ikna.

"Sementara rekan korban beriptu Sopian yang mencoba melawan, langsung ditikam bertubi-tubi  menggunakan sangkur hingga tergeletak bersimpah darah. Namun korban terus berteriak meminta tolong. Karena para pelaku berbadan tegap ini membawa senjata api, penjual nasgor itu pun tidak bisa berbuat apa-apa," cetusnya juga.
   
Melihat kedua korban tergeletak para pelaku itu pun  melarikan diri dengan sepeda motor. Setelah para pelaku pergi  sejumlah warga berdatangan membantu.

"Warga  membawa keduanya ke rumah sakit terdekat dan sebagian lainnya melaporkan kejadian Mapolsek Jonggol. Karena lukanya cukup parah maka korban langsung dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," terangnya.
   
Kanit menambahkan, berdasarkan oleh TKP  jajaran Polsek Jonggol yang dibantu  Polres Bogor, petugas menemukan satu selongsong dan proyektil senjata api jenis FN. "Kami juga sudah meminta empat orang saksi, yakni, penjual nasi goreng beserta istri dan anaknya. Serta petugas kemanan pasar yang pertama kali membantu dua korban," tambahnya.
     
Beberapa jam sebelum kejadian, korban bersama anggota polisi lainya menggelar operasi  gabungan, korban Bripda Ikna sempat menilang salah satu pengendara motor. Saat itu, sempat terjadi ketegangan. Karena salah seorang pemilik sepeda motor tidak bisa menunjukan surat-surat kelengkapan kendaraanya.
   
"Saat itu keduanya sempat rebut. Namun masalahnya bisa diselesaikan, tapi kami belum bisa mengkaitkan atau menghubungkan kejadian ini dengan peristiwa pembacokan dan penembakan yang menimpa korban. Tapi saat itu sepeda motor yang digunakan sama yakni Yamaha Viction," cetusnya juga. (sdk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Pelajar Perkosa Perawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler