Informasi berhasil dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN), kejadian berawal saat Rifki, Tomi, Yogi Rifaldo, 17, serta beberapa temannya mandi-mandi di kawasan Pantai Tiram sekitar pukul 13.30. Sekitar pukul 14.00, tiba-tiba datang ombak besar dan menyeret ketiganya. Mujur bagi Yogi, dia berhasil selamat setelah terlempar ke pinggir muaro. Sedangkan Rifki dan Tomi hilang terseret ombak.
Menurut pengakuan Yogi, ketika ombak datang dia bersama salah seorang temannya sempat berupaya menyelamatkan seorang temannya yang terlihat kelelahan. Malang bagi mereka, keduanya turut terseret ombak. "Saya selamat karena terlempar ke muaro tak jauh dari lokasi," kata Yogi yang saat ini menjalani perawatan intensif di puskesmas setempat.
"Sabalun tabanam, tangan kaduonyo masih sempat malambai-lambai, bahkan kapalonyo sempat tacogok kalua, indak lamo sasudahtu keduonyo langsung tabanam ka lauik (Sebelum terbenam, tanga keduanya masih sempat melambai-lambai. Bahkan, kepalanya sempat terlihat keluar. Tidak lama setelah itu, keduanya langsung terbenam ke laut, red)," ungkap Yuni, 36, salah seorang saksi mata.
Tak lama setelah terbenam, masih menurut Yuni, cuaca di sekitar pantai Tiram berubah gelap disertai angin kencang. Nurlis, 40, salah seorang pedagang kuliner di kawasan objek wisata Tiram Ulakan, mengaku lokasi tenggelamnya kedua remaja itu rawan untuk mandi-mandi, terutama sekitar aliran Muaro Tiram.
"Makanya, warga di sini tak berani mandi di kawasan itu. Apalagi beberapa tahun lalu, pernah ada nelayan tenggelam di sana," terangnya.
Pantauan Padang Ekspres siang kemarin, proses pencarian korban turut melibatkan sejumlah tim SAR dari BPBD Padangpariaman, Kabupaten Tanahdatar, Agam, Kota Pariaman dan Basarnas dari Kota Padang. Begitu pula petugas dari Satpol Air Polres Padangpariaman dan Polsek Batang Anai. Puluhan warga setempat juga turut membantu proses pencarian korban, termasuk menggunakan jalo pukek milik nelayan setempat.
Kepada Padang Ekspres, Wakapolres Padangpariaman, Kompol Asmawi Tanjung yang memimpin pencarian menyebutkan, ombak besar yang terdapat di sekitar TKP sedikit menyulitkan petugas melakukan pencarian. "Namun demikian, proses pencarian korban akan terus diupayakan tim SAR hingga keduanya bisa ditemukan," terangnya.
Kepala BPBD Padangpariaman, Zainir Koto mengatakan, pihaknya berharap dukungan tim SAR dari berbagai daerah bisa mempercepat pencarian korban. "Yang jelas, saat ini petugas sedang berupaya keras melakukan pencarian, sehingga nasib kedua korban bisa ditemukan," terangnya.
Hadi Wijaya, selaku Danru Tim Sar BPBD Tanahdatar menyebutkan, pihaknya bersama tim SAR datang ke kawasan itu dengan kekuatan 15 personel. "Kami menyadari pencarian korban di tengah lautan seperti sekarang memang sangat sulit. Namun demikian, kita akan tetap berupaya membantu sesuai kemampuan," terangnya. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Promosi Lewat Twitter, Kosong-Kosong 2012 Sukses
Redaktur : Tim Redaksi