Dua Satelit LAPAN Diluncurkan Tahun Ini

Sabtu, 23 Mei 2015 – 16:18 WIB

jpnn.com - SEMARANG – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam waktu dekat ini akan meluncurkan dua satelit. Menurut Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, peluncuran itu akan dilakukan pada tahun ini.

Thomas Djamaluddin yang ditemui usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara LAPAN dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jumat (22/5) mengungkapkan, ada tiga satelit yang sebenarnya sudah siap diluncurkan sejak 2012 silam. Yakni 8A2, 8A3 dan 8A4.

BACA JUGA: Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa Siap Diproduksi 20 Unit per Tahun

Namun karena harus menunggu roket induk milik India, maka peluncurannya harus diundur sampai tahun ini. Thomas menjelaskan, satelit itu rencananya akan diluncurkan pada bulan Agustus. Sedangkan satelit 8A3 akan diluncurkan pada 2016.

”Misi sebagai satelit ini yaitu menjadi satelit eksperimen jadi hanya memantau saja dengan sistem video. Kalau 8A2 ditambah fungsi memantau kapal-kapal dan misi transmiter radio amatir. 8A3 untuk pemantauan pertanian. Untuk 8A4 sedang mendefinisikan misinya sambil disiapkan komponennya,” kata Thomas.

BACA JUGA: Jelajah Dunia 3D dengan Evercoss One X

Ia menjelaskan, terdapat dua jalur yang dilakukan dalam pengembangan satelit itu. Antara lain sebagai satelit eksperimen yang bersifat mikro dan satelit operasional.

Dalam pengembangan satelit mikro, LAPAN memang meggandeng negara lain. Itu diawali pada tahun 2000 melalui kerja sama dengan Jerman.

BACA JUGA: Siswa SMK Bikin Alat, Tinggal Telepon, Motor yang Dirampas Begal Langsung Mati

”Biayanya dari LAPAN. LAPAN juga membayar profesornya, peralatan juga kita yang beli, kemudian dirakit di Jerman. Teknisi kita juga dilatih membuat satelit dan mengujinya. Kemudian jalur yang kedua yaitu satelit nasional, dari segi prinsip dan misi utamanya sudah diperoleh yaitu untuk pengamatan maritim. Ini merupakan satelit konsorsium yaitu satelit dengan instansi dan industri Indonesia,” katanya.

Terkait kebutuhan penganggaran, Thomas mengungkapkan, negara akan menyediakan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun untuk pembuatan satelit tersebut. Sedangkan untuk pembangunan laboratorium pembuatan satelit membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun. (radarsemarang/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesor di Taiwan Temukan Jarum Suntik Antirasa Sakit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler