jpnn.com - KENDARI - Erwin mengalami luka bagian dada, kedua lengan tangan, perut, daerah kemaluan, paha hingga lutut akibat luka bakar petasan yang dibelinya seharga Rp 100 saat akhir puasa lalu.
Petasan tersebut memiliki tujuh kali letusan, dengan ukuran lingkaran dua tangan korban, serta panjang sekitar 40 sentimeter.
BACA JUGA: Perang Busur Terulang di Karuwisi Makassar
Erwin merupakan pengamen jalanan di kota Kendari. Usai mengamen di lampu merah Mesjid Raya Agung Al Kautsar Mandonga, dirinya melihat rekan se profesinya memebeli petasan, iapun ikut membeli petesan dari hasil ngamen.
Enam kali letusan petasan yang dibelinya dianggap sudah kosong, saat ingin meletakkan petasan ditanah Erwin terjatuh akibat tersandung kayu, secara bersamaan petasan meletus dan mengenai sekujur tubuh.
BACA JUGA: Tiket KA Bogor-Sukabumi Ludes
“Habis ngamen, saya liat temanku beli petesan, saya beli juga yang harga Rp 100, ukurannya dua geggaman tangan saya, saat saya bakar dan meletus beberapa kali. Saya kira sudah habis, saya letakkan di tanah langsung meletus lagi mengenai dadaku, saya lari untuk menghindar, tetapi saya terjatuh karena kaki saya tersangkut kayu pada lubang,” jelas Erwin di RS Santa Anna, seperti dilansir Kendari News (JPNN Grup), Minggu (3/8).
Saat ini Erwin ditemani kakaknya bernama, Kelvin (15) di RS. Sementara bapaknya sedang mencari nafkah sebagai buruh pelabuhan. sedangkan ibunya telah meninggal beberapa tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Rem Blong, Bus Masuk Jurang
RS Santa Anna belum mengijikan Erwin untuk pulang, sebab luka yang dideritanya dapat menimbulkan infeksi. ”Secara medis belum dapat diijinkan pulang karena masih membutuhkan perawatan,” kata Serly perawat RS setempat. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Danau Toba Digelar 17-21 September
Redaktur : Tim Redaksi