jpnn.com, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menggagalkan upaya penyusupan dua warga negara Amerika Serikat diduga militer, BM dan ZM, ke lokasi peringatan HUT TNI di Cilegon, Banten.
Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra mengatakan pada acara HUT TNI yang lalu para atase pertahanan (athan) dan duta besar (dubes) negara sahabat juga banyak yang hadir secara resmi. Namun, kata dia, ketika ada warga negara asing (WNA) yang hadir apalagi tentara asing tentu harus dipertanyakan tentang niat kehadiran mereka tersebut. Apalagi, jika kehadiran itu tidak resmi.
BACA JUGA: Komisi XI DPR Setuju Pagu Anggaran Kemenkeu 2018
“Pertama, mereka ingin menyaksikan upacara HUT TNI tetapi tidak punya undangan. Kedua, kehadiran dua tentara tersebut mungkin ingin merekam perkembangan alutsista TNI,” katanya, Senin (9/10).
Anggota Komisi I DPR Arwani Thomafi mengatakan pihaknya sudah sering mengingatkan pentingnya untuk melakukan pengawasan terhadap orang per orang yang melakukan kunjungan di Indonesia. Termasuk juga para pejabat, termasuk pejabat militer maupun non-sipil.
BACA JUGA: Perlu Penanganan Khusus Peredaran Narkoba di Papua
“Tentu harus ada prioritas pengawasan, beda dengan masyarakat sipil lainnya. Nah, yang pasti proses hukum di kedepankan, artinya ada tidak dokumen-dokumen yang belum dipenuhi orang tersebut,” kata Arwani di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/10).
Kemudian, kata dia, harus dipastikan apakah ada tidak hal yang masuk kategori pelanggaran keimigrasian atau tindakan-tindakan yang mencurigakan. Misalnya, terkait dengan dugaan mata-mata atau spionase, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: MoU BKSAP-Universitas Moestopo Ditandatangani
“Nah kami serahkan ke aparat. Kalau memang dirasa dan diyakini secara meyakinkan ada upaya-upaya ke sana, tentu ini dibutuhkan sikap tegas,” ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Dia mengatakan sekarang ini banyak alat termasuk media yang bisa digunakan untuk melihat acara HUT TNI. Apalagi, peringatan upacara HUT TNI itu disiarkan langsung di berbagai stasiun televisi nasional dan swasta Indonesia. Nah, dia mengatakan, kalau untuk melihat Alutsista TNI yang ada, tidak perlu sebenarnya datang di Cilegon.
“Yang kami khawatirkan justru bukan dalam rangka ingin mengecek atau melihat secara detail alutsista kita. Mungkin ada tujuan-tujuan lain yang lebih strategis dari sekadar tahu senjata kita seperti apa. Ini yang harus dicari,” ungkap Arwani.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara AS Menyusup, Fadli Zon: Evaluasi Visa On Arrival
Redaktur & Reporter : Boy