Mereka dibebaskan karena tidak terbukti bersalah terlibat jaringan teroris Thorik cs, Al-Qaeda Indonesia. "Mereka memang berada di lokasi, yang kedapatan ada sejumlah bahan peledak di rumah Kamedi. Tapi tidak cukup bukti terlibat jadi dua itu sudah dikembalikan pada pihak keluarga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta Selatan, Selasa (25/9).
Oleh karena itu, saat ini tersisa sembilan orang yang dibekuk pekan lalu. Mereka saat ini ditahan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Polri masih mengembangkan seluk-beluk jaringan ini lebih lanjut.
Sementara terkait peran masing-masing tersangka teroris tersebut, Boy mengaku belum mendapatkan laporan dari Densus 88. Namun dipastikan salah satu tersangka, Barderi Hartono alias Toni adalah pemimpin dari kelompok itu. Selain itu, ia dan pelaku lainnya, termasuk dua remaja yakni Fajar dan Anggri, dikenal mahir merakit bom.
"Semuanya mahir, meskipun mereka ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berafiliasi. Ada juga yang eks Jamaah Islamiyah," pungkas Boy.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadaan Helikopter Serang Masih Dikaji TNI AD
Redaktur : Tim Redaksi