Dua Terduga Teroris Makassar yang Ditembak Mati sudah Rencanakan Bom Bunuh Diri

Kamis, 07 Januari 2021 – 18:45 WIB
Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam (kanan), memperlihatkan tiga pucuk senjata laras panjang jenis PCP saat jumpa wartawan di Markas Polda Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (7/1/2021). Foto: ANTARA/Muh Hasanuddin

jpnn.com, MAKASSAR - Dua terduga teroris berinisial MR, 45, dan SA, 22, yang ditembak mati Densus 88 Antiteror ternyata sudah merencanakan aksi bom bunuh dirinya dalam waktu dekat ini.

Hal itu disampaikan Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Ibnu Suhendra, di Makassar, Kamis.

BACA JUGA: Dua Terduga Teroris yang Ditembak Mati Pernah Dicegah ke Suriah

"Keduanya itu sudah meniatkan dan merencanakan bom bunuh dirinya. Mengenai di mana dan kapang itu kami belum dapat," ujar dia, di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, kedua terduga teroris ini sudah melakukan persiapan panjang untuk menyukseskan niatnya itu, salah satunya berlatih secara rutin menembak di hutan dan naik gunung (i'dad).

BACA JUGA: Inilah Pelaku Pemerkosaan Gadis 17 Tahun di Kuburan, Oh Ternyata

Bukan cuma itu, sarana pendukung untuk memuluskan niatnya itu juga sudah disiapkan, berupa beberapa pucuk senapan angin laras panjang jenis PCP, target sasaran tembak, korek kayu, dan peralatan lain.

"Kami bergerak cepat. Mereka semua ini sudah melakukan persiapan panjang. Mereka rutin naik gunung dan latihan menembak," katanya.

BACA JUGA: Mbak Yuliana Tewas di Kamar Hotel, Dua Pria Ini Langsung Diamankan

Sementara itu, Kabag Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramdhan, menambahkan, MR dan SA pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015.

Hal itu dilakukan bersama pengikut lain JAD di Ponpes Arridho. Pimpinan Ponpes Arridho, Ustaz Basri, telah meninggal dunia di Pulau Nusa Kambangan. 

Mertua dan menantu ini bersama keluarganya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya itu digagalkan polisi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

BACA JUGA: Pulang Kerja, Istri Kaget Saat Membuka Pintu Rumah, Lihat Suami Berbuat Nekat

MR dan SA bersama pengikut lain JAD juga rutin menggelar pengajian negara khilafah di rumahnya, di Villa Mutiara dan Yayasan Arridho. Polisi juga mengungkap keduanya pernah berperan terkait aksi terorisme maupun terhadap pelaku tindak pidana terorisme.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler