Dua Tewas, Ribuan Rumah Rusak

Kamis, 22 Maret 2012 – 06:57 WIB

MAKASSAR – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Makassar dan beberapa daerah di Sulsel, Selasa (20/3), menelan korban. Selain dua warga dilaporkan tewas dan puluhan luka, tercatat sedikitnya 1.373 unit rumah rusak. 

Di Kabupaten Sidrap, seorang warga Lautang Salo, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Abdullah Laipi, 80 tahun, tewas. Purnawirawan TNI tersebut meninggal akibat terkena reruntuhan rumahnya  yang ambruk diterjang angin. Selain itu, Sitti, 60 tahun, warga Desa Mario, Sidrap juga tengah dirawat di Rumah Sakit Arifin Nu'mang Rappang.

Informasi yang diperoleh FAJAR (JPNN Group), Abdullah Laipi yang tertimpa seng dan dinding rumahnya yang runtuh sempat dilarikan ke RS Arifin Nu’mang, Rappang. Akibat lukanya, korban meregang nyawa di rumah sakit  tersebut.

Dari catatan Humas Pemkab Sidrap, ada lima kecamatan yang disapu angin kencang di Sidrap dengan total rumah rusak sekira 273 unit. Paling parah di Kecamatan Tellu Limpoe 103 unit, Panca Rijang 63 unit, Baranti 97 unit, Kecamatan Maritengae, 3 unit dan Watang Pulu 7 unit. Namun beredar informasi kalau di Kecamatan Kulo juga terdapat 28 rumah rusak.  Selain ratusan rumah, angin kencang jua merusak Kantor Kejari Sidrap.

Korban tewas juga terjadi di Kabupaten Barru. Madi Amin, warga Desa Binuang Kecamatan Balusu, itu tak bisa tertolong nyawanya setelah diterjang atap rumah yang terbang. Selain itu, tercatat 52 rumah rusak berat di wilayah ini. Rata-rata kerusakan rumah pada bagian atapnya. Lokasi paling parah terjajdi di sekitar Kelurahan Takkalasi. “Kita harus berhati-hati karena angin kencang masih terus terjadi beberapa hari ke depan,” kata Camat Balusu, Herman Jaya.

Di Kota Parepare, data rumah rusak versi anggota PMI, Muzakkar yang turun ke lapangan hanya 7 unit. Empat di Lemoe, dua di Sumpang Minangae, dan satu di Cappa Galung. "Yang terlapor hingga saat ini ada tiga rumah yang rusak dan data ini sudah kami serahkan ke Dissos," ujar Andi Erwin P, Camat Bacukiki.

Sementara Kepala Dinas Sosial, Amir Lolo menyebutkan hingga pukul 16.00 belum ada laporan yang masuk mengenai kerusakan rumah di Parepare.

Bencana serupa memorak-porandakan 473 rumah di Kabupaten Wajo. Data sementara Dinas Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja setempat, ada 9 kecamatan yang diterjang angin kencang di daerah ini. Paling parah terjadi di Kecamatan Belawa dan Majauleng.
   
Kabid Kesetiakawanan Sosial, Jahran mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendataan rumah yang
rusak. Saat ini, katanya, korban tidak ada yang dievakuasi ke tempat lain, mereka masih tinggal di rumah masing-masing.
   
Di Bumi Lasinrang, Kabupaten Pinrang, sedikitnya 58 rumah rusak dalam waktu bersamaan. Hujan deras disertai angin kencang, serentak muncul tiba-tiba sejak pukul 22.05 Wita.

Dalam bencana tersebut, dari 12 kecamatan, baru lima data sementaranya terpantau Badan Bencana Kabupaten Pinrang. Di Kampung Kae'e, Desa Tasiwalie Suppa, serta Lanrisang, Kecamatan Lanrisang, sedikitnya 25  rumah rusak.
"Terbanyak di Kecamatan Batulappa, untuk sementara baru 20 rumah rusak terdata," tambah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pinrang, Drs Mattalatta.
   
Di Bumi Massenrempulu, Kabupaten Enrekang sedikitnya 43 rumah mengalami kerusakan di lima kecamatan. Kelima kecamatan itu, Baraka, Buntu Batu, Cendana, Anggeraja, dan Maiwa.
Sementara data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang sejumlah rumah masyarakt bahkan mengalami kerusakan parah lantaran hantaman angin kencang tersebut. Yang paling parah di Desa Singki, Kecamatan Anggeraja.

"Sebagian besar mengalami rusak ringan dan sedang, seperti atap terangkat dan sejumlah isi rumah hancur berantakan," kata Kepala BPBD Enrekang, Benny Mansjur.

Angin kencang juga merusak ratusan rumah di 11 desa dari tujuh kecamatan di Kabupaten Pangkep. Tak kurang dari 208 rumah warga dilaporkan porak-poranda. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran  rupiah.
Data sementara yang dihimpun, tujuh kecamatan yang diterjang angin kencang, yakni Kecamatan Segeri 46 rumah, Mandalle 58 rumah, Ma'rang 41 rumah, Labakkang, 4 rumah, Minasatene, 1 rumah, Liukang Tupabiring Selatan, 25 rumah,  dan Bungoro, 33 rumah.

Angka tersebut diperkirakan masih bertambah seiring dengan pendataan yang terus dilakukan petugas desa dan kepala kecamatan. Dari jumlah tersebut, lebih dari sepuluh rumah dikategorikan rusak berat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pangkep, Syafei Yasin mengaku masih menunggu data pasti tentang jumlah bangunan yang rusak.

Di Gowa, total rumah yang rusak akibat angin kencang mencapai 94 rumah dengan kerugian diperkirakan ebih Rp500 juta. Daerah yang dilanda meliputi  Kecamatan Barombong, Pallangga, Pattallassang, Bajeng, dan Bontonompo.

Selain kawasan pesisir Sulsel, angin kencang juga menerjang Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Sedikitnya 337 rumah rusak yang tersebar di beberapa kecamatan di pesisir pantai maupun di wilayah pegunungan, Senin malam, 19 Maret. Tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian materil ditaksir mencapai miliaran rupiah. Korban paling banyak di Kecamatan Balanipa, yaitu 133 rumah semua dikategorikan rusak berat, Kecamatan Campalagian 15 rusak berat dan belasan rusak ringan, lalu Kecamatan Alu tujuh rusak berat dan empat rusak ringan.

Di Kecamatan Binuang, tiga rusak berat 48 rusak ringan, Tutar 12 rusak ringan. Di wilayah Kecamatan Tinambung tujuh rusak ringan, Mapilli dua rusak berat satu rusak ringan, dan Polewali 26 semua rusak ringan. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramuan Obat Asma Meledak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler