Peristiwa itu terjadi Selasa (19/03) sekitar pukul 06.30, saat korban yang sehari-hari biasa dipanggil Suma ingin mengambil ramuan obat yang dia pendam di dalam tanah.
“Sepuluh hari yang lewat istri saya bertemu dengan pria tak dikenal di pasar, yang mengajarkan cara membuat ramuan obat asma, tapi syaratnya adalah dipendam di tanah selama 10 hari, nah tadi tepat 10 hari ramuan yang terbuat dari campuran air, asam dan cairan gula merah saya pendam,” ujar Suma bercerita kepada Radar Banjarmasin (JPNN Grup).
Namun tak diduga, obat yang dia harapkan bisa menyembuhkan penyakit asma yang dia derita itu malah meledak ketika diambil dari dalam tanah. “Pas saya ambil dan keluarkan dari dalam tanah, tiba-tiba botol pelastik itu meledak, telinga saya sampai sakit sekali,” kenangnya.
Dan saat itu dia, akunya, merasakan dunia seolah berputar, sehingga akhirnya tidak ingat apa-apa lagi. Istrinya, Samiyem (60) yang kala itu berada di dalam rumah, kaget bukan kepalang mendapati suaminya sudah rebah tidak sadarkan diri dengan tangan yang berdarah. Dia pun tanpa pikir panjang segera memanggil warga, yang kebetulan juga segera berdatangan karena mendengar suara ledakan.
“Dalam sekali lukanya, sampai-sampai tulangnya kelihatan,” ujar Saniyem. Dan beruntung, tambahnya kala itu ada dua petugas dari pemadam kebakaran, yang belakangan diketahui bernama Adnan dan Herpansyah, datang ke lokasi kejadian. Segera saja dua petugas ini beserta warga lainnya membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru.
Segera setelah lukanya dijahit dan diberikan obat, dia boleh pulang. “Anak saya yang membayar uang rumah sakit,” ujar Suma. Dia mengaku tidak akan bisa membayar uang berobat, karena pekerjaan sehari-hari sebagai tukang becak sudah 3 bulan tidak dia lakukan. “Saya terkena asma, makanya tidak bisa kerja, dan istri saya hanya ibu rumah tangga,” akunya.
Itulah, ujarnya kemudian, kenapa dia dengan mudah melakukan suruhan orang yang tak dikenal yang dijumpai istrinya di pasar, sekitar 10 hari lalu. Anjuran orang tersebut agar merebus asam berasama gula merah, dan cairannya disimpan dalam botol lantas di kubur dalam tanah selama 10 hari, dia lakukan. “Kan, murah kalau asam sama gula merah saja direbus,” ujar Saniyem memberikan alasan.
Herpansyah, petugas Pemdam Kebakaran Kotabaru, yang telah menyelamatkan Suma memberikan keterangan kalau meledaknya botol tersebut kemungkinan karena fermentasi, dimana tekanan udara di dalam botol sangat tinggi, dan ketika diangkat dari dalam tanah maka botol tadi tidak mampu lagi menahan tekanan dari dalam sehingga meledak.
Dia juga menambahkan kalau berdasarkan asumsinya, orang yang memberikan ramuan di pasar itu, yang orangnya tidak dikenal, tidak berniat mencelakakan Suma. Karena memang asam dan campuran gula merah sifatnya menghangatkan, namun kemungkinan karena terlalu lama disimpan dalam tanah akhirnya ramuan itu bertekanan tinggi. (mr-119/yn/bin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Demo Bakar Foto Presiden
Redaktur : Tim Redaksi