SORONG- Keracunan akibat menenggak miras alkohol berkadar 70 persen yang dicampur coca cola yang menimpa sekelompok pemuda asal Distrik Morait Kabupaten Tambrauw benar-benar berakibat fatal.
Selain menelan 2 korban jiwa, kasus keracunan ini juga mengakibatkan seorang korban, Roby Ulimene (15) mengalami kebutaan. Dengan kondisinya itu, korban Roby Ulimene akhirnya masuk ruang ICU RSUD setelah malam harinya mengalami kebutaan dan kondisinya mulai menurun.
Menurut dokter ahli syaraf RSUD Sorong, dr A.R. Irawan Santosa, Sp.S pada pasien Roby Ulimene, terjadi gangguan syaraf di matanya sehingga menyebabkan kebutaan. ”Berdasarkan pemeriksaan tadi pagi, kesadarannya baik, cuma memang omongannya masih belum normal. Dan memang dia (Roby, Red) mengalami gangguan penglihatan, dan itu total. Karena tadi saya cek untuk reflek cahayanya juga tidak ada dan negatf. Sehingga sampai dengan saat ini kami masih mengobservasi prognosis perjalanan penyakitnya,”terang dr Irawan.
Lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Irawan, bahwa apa yang dialami oleh Roby dalam istilah kedokteran disebut dengan wernicke encephaloparhy . Yakni akibat dari penyalahgunaan alkohol yang berakibat adanya kerusakan sistem syaraf di tubuh manusia. Makanya sampai dengan saat ini kami masih mengobservasi si pasien, apakah kebutaanya ini karena gangguan hanya pada syaraf-syaraf yang ada di matanya ataukah sudah sampai kepada syaraf-syarafnya yang ada di otak,” jelasnya.
Karena masih ada kemungkinan terjadinya penurunan kesadaran, sehingga pasien dirawat di ICU. “Masalah alkohol ini kita tidak boleh anggap remeh,”imbuh dr. Irawan.
Seperti dilansir Koran ini sebelumnya, sekelompok pemuda dari Distrik Morait Kabupaten Tambrauw mengalami keracunan setelah minum miras alkohol 70 persen yang dicampur coca-cola.
”Kami tidak tahu kalau itu alkohol yang untuk obat, karena waktu itu ada teman yang bawa dari Sorong sebanyak 7 jirigen kecil. Dan kita minum dengan dicampur dengan coca cola, pada malam Selasa lalu. Dan setelah sehari itu, saya sempat bersekolah, tapi setelah pulang sekolah, baru saya merasakan badan saya panas,”tutur Roby yang sebelumnya menghuni bed nomor 17 di UGD RSUD Sorong.
Bukan hanya dirinya, teman-temannya yang sama-sama menenggak miras alkohol itu juga dilarikan ke rumah sakit. Bahkan korban juga menuturkan bahwa dua orang temannya yang lain sudah meninggal saat keluarganya akan membawa mereka ke rumah sakit.
Selain 4 orang dirawat di RSUD Sorong, 2 korban lainnya dirawat di RSUD Sele Be Solu. Bagi 4 korban yang dirawat di RSUD Sorong, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut akhirnya pihak UGD RSUD Sorong memperbolehkan dua orang pasien atas nama Otniel Siwolo (18) dan Rolan Fibetauw (19) untuk pulang pada sekitar pukul 09.00 WIT.
Namun berbeda dengan dua orang pasien lainnya yakni atas nama Jemi Gifelem (17) yang harus mendapatkan perawatan lebih intensif lagi di ruang ICU karena mengalami penurunan kondisi sejak Rabu lalu (22/2) pukul 16.00. Sedangkan pasien Roby Ulimene (15) juga akhirnya di larikan ke ICU pada sekitar pukul 11.00 WIT kemarin (23/2) setelah pada malam harinya mengalami kebutaan total dan kondisinya mulai menurun.
Ditemui disela-sela kesibukannya kemarin (23/2) dokter jaga UGD RSUD Sorong dr. Yosua Rahardja membenarkan kondisi tersebut. ”Yang dua lagi sudah kami perbolehkan pulang tadi pagi (kemarin, Red) karena memang kondisinya mulai membaik. Sedangkan yang dua orang lagi saat ini di rawat di ICU karena ada kemungkinan drop. Dan keduanya kini di bawah pengawasan langsung dokter ahli syaraf dan dokter spesialis penyakit dalam. Dan tadi dokter ahli syaraf sudah memeriksa keduanya,”terang dr Yosua Rahardja.
Sebelumnya, dr. Yosua mengatakan bahwa tingkat keracunan yang dialami oleh para korban ini sudah tahap lanjut, karena alkohol yang mereka konsumsi sudah mulai diserap oleh tubuh. Kondisi ini menyulitkan pihaknya untuk mengeluarkan cairan yang dapat membunuh kuman tersebut.
“Ini yang kondisinya paling kritis adalah pasien Jemi Gifelem, karena nampaknya pasien tersebut yang mengkonsumsi lebih banyak dibanding temannya yang berada disini. Oleh karenanya tadi kami juga sudah sampaikan ke pihak keluarga mengenai kondisi anaknya tersebut. Dengan kondisi mereka yang saat ini, kami sudah tidak mungkin lagi melakukan banyak tindakan,”tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Radar Sorong di RSUD Sele Be Solu, tercatat sampai kemarin masih ada dua orang korban yang datang untuk di rawat sekitar pukul 12.00 WIT, yakni atas nama Esau Mialin (17) dan Syarif Sangaji (17).
Setelah sebelumnya pada Rabu malam lalu (22/2) sekitar pukul 23.00 WIT masuk 4 orang pasien atas nama Marhaban Sangaji (27), Konstantinus Moraid (18), Oktofianus Wafom (18), Syarfudin Sangaji (27). Namun keempat pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang pada pukul 10.00 WIT kemarin (23/2). (ans)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakek Ditemukan Tewas di Masjid
Redaktur : Tim Redaksi