Dua Turis Asal Belgia Dijambret

Kamis, 28 Februari 2013 – 08:30 WIB
MEDAN-Aksi kejahatan di jalanan di kota Medan saat ini, benar-benar makin marak. Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung ke Medan, juga menjadi korban aksi itu. Seperti yang dialami Cristop dan Cindy.

Pasangan suami-isteri (pasutri) asal Belgia itu menjadi korban perampokan di Jalan Ahmad Yani, Rabu (27/2) siang. Sebuah kalung emas yang saat itu melingkar di leher Cristop, berhasil dirampas 2 penjambretan yang mengedarai sepeda motor.

Atas kejadian itu, kedua bule itu langsung mendatangi Polsek Medan Kota untuk yang dimaksud kedua bule itu sebagai kantor Polisi terdekat yang mereka ketrahui, untuk membuat laporan Polisi.

Namun, kedua bule itu diantar oleh 2 orang personil Tugas Luar (TL) Polsek Medan Kota ke Polresta Medan untuk membuat laporan. Selanjutnya, kedua bulek itu masuk ke ruang SPKT Polresta Medan untuk diterima laporannya secara resmi.

Sekitar 1 jam berada di dalam ruang SPKT Polresta Medan, kedua bulek itu kembali keluar dan bermaksud langsung meninggalkan Mapolresta Medan. Saat itu, sejumlah wartawan mencoba menanyai kedua bulek itu yang mengaku tidak jadi membuat laporan Polisi dengan alasan kalau hal itu merupakan masalah kecil.

Selanjutnya, kedua bulek itu memanggil sebuah becak motor (betor) yang sedang melintas. Selanjutnya, kedua bulek itu minta diantar menuju kawasan Mesjid Raya Al-Maksum, Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Mazuki yang dikonfirmasi via telepon, Rabu (27/2) sore mengatakan kalau dirinya sedang berada di luar kota dan belum menerima laporan.

Meski demikian, Yoris mengaku kalau pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Sementara Kapolsek Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu yang juga dikonfirmasi via telepon, mengaku belum menerima informasi.

" Kita belum terima laporan. Namun kita sudah menempatkan pengawasan khusus di kawasan itu. Selanjutnya, kita akan cari kebenaran informasi soal itu dan segera kita lakukan penyelidikan, " ungkap Nasrus dari seberang telepon.

Sebelumnya, tidak jauh dari lokasi 2 orang Turis asal Belgia itu dijambret, pernah terjadi juga penjambretan terhadap seorang wanita, Tini alias Khok Thinting, Sabtu (9/2) lalu.

Akibat aksi itu, Tini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Materna. Karena kondisinya cukup parah, Tini pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, Selasa (12/2) lalu. Sementara pihak Kepolisian, hingga kini belum dapat mengungkap kasus itu dan belum berhasil menangkap pelaku penjambretan itu.

Menyikapi hal itu, salah seorang kriminolog, Nur Sairi Simatupang yang dihubungi Sumut Pos (Grrup JPNN) via telepon mengatakan kalau kejadian itu merupakan hal yang sangat merugikan bagi Kota Medan.

Terlebih, disebut Sairi kalau kota Medan sedang gencar menyampaikan dan mempromosikan pariwisata yang ada di kota Medan dan Sumatera Utara. Dengan tingkat keamanan yang terbilang belum maksimal itu, Sairi menyebut perlu ada peningkatan keamanan serta kesinergian antara Kepolisan dan Pemerintah untuk membuat jaminan keamanan, sesuai kebutuhan masyarakat.

“ Pelaku kejahatan tidak pernah memilih korbannya, namun hal itu menunjukkan tinggkat keselamatan masih jauh dari kebutuhan. Berita ini akan mereka bawa ke Negara mereka. Memang di mana saja kita perlu Waspada. Namun bila orang yang dating ke kota Medan sudah sejak awal berpikir akan keselamatan yang terancam, bisa-bisa Medan dikenal jadi kota kejahatan, “ ungkap Sairi dari seberang telepon. (mag-10)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Blackberry Ilegal Senilai Rp15 Miliar Disita

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler