Dua Ulama Dianiaya, Apa Ini Hanya Kebetulan?

Sabtu, 03 Februari 2018 – 14:45 WIB
Aksi Bela Ulama. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Publik mempertanyakan peristiwa penganiayaan dua ustaz dalam waktu sepekan di Jawa Barat.

Rasa penasaran publik belum terjawab, karena peristiwa itu banyak kejanggalan. Karena itu, Polri diminta mengusut tuntas kasus ini karena.

BACA JUGA: Innalillahi, Umat Islam Berduka

"Polisi harus mengusut tuntas kasus ini karena masyarakat bertanya dengan serius," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, Sabtu (3/2).

Kronologi kejadian dua kasus itu mirip. Dua ulama dianiaya setelah selesai salat subuh.

Pelakunya disebut-sebut orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

"Rakyat bertanya apakah ini kebetulan? Apakah ini rekayasa?" ungkap politikus Partai Gerindra asal Jawa Barat itu.

Sodik menambahkan banyak yang mengaitkan dengan peristiwa di zaman Nasakom dan di akhir orde baru ketika banyak ulama dibunuh dengan alasan dukun santet.

"Atas dasar ini maka polisi harus mengusut tuntas dengan independen, dan profesional," ujar Sodik.

Seperti diketahui, kasus pertama menimpa pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jabar, KH Umar Basri.

Umar menjadi korban penganiayaan usai salat subuh. Kondisi Umar membaik. Pelaku sudah ditahan.

Kasus kedua menimpa Komando Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Ustaz Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Kamis (2/1) pagi. (boy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler