PARIS - Seorang turis Perancis yang baru saja kembali pulang dari liburannya di Dubai dinyatakan positif terkena sindrom virus pernapasan baru yang terkait dengan SARS.
Hal itu secara resmi diumumkan Departemen Kesehatan Perancis terkait munculnya kasus kedua yang mematikan atas serangan virus tersebut. "Teman sekamar di rumah sakit dari pasien laki-laki berusia 65 tahun itu yang awalnya tertular virus tersebut, positif tertular sindrom pernafasan yang sama," kata sumber Depkes Perancis, seperti dilansir foxnews (12/5).
Pasien tersebut sebelumnya berbagi kamar selama beberapa hari pada akhir April di Rumah Sakit Valenciennes, sebelah utara Perancis. "Kini keduanya dirawat intensif di rumah sakit di Lille," lanjutnya.
Sebelumnya, pihak berwenang mendeteksi adanya empat kasus serupa. Namun belakangan ternyata orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien awal, negatif menderita virus yang diduga virus Novel Coronavirus tersebut.
Di timur tengah, Novel Coronavirus telah menewaskan 18 orang sejak diidentifikasi tahun lalu. Jumlah korban itu berasal dari 30 kasus yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia sejak September 2012.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi sendiri melaporkan tujuh warganya meninggal dunia diakibatkan virus Novel Coronavirus (NCoV) jenis baru. Sedang menurut World Health Organization (WHO) , 17 orang yang berasal dari Arab Saudi, Jordania, Jerman, dan Inggris, meninggal dunia diakibatkan virus NCoV jenis baru ini.
Novel Coronavirus adalah keluarga besar virus yang meliputi flu dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut parah. Namun, virus baru ini tidaklah sama dengan SARS.
Serangan virus ini dapat menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia dan hewan. Gejalanya ditandai dengan demam, batuk, dan kesulitan bernafas. Biasanya bisa menyebabkan kematian jika virus sudah mengakibatkan pneumonia dan, kadang-kadang, gagal ginjal. Hingga kini, WHO terus melakukan penelitian terkait vaksin virus tersebut. (esy/jpnn)
Hal itu secara resmi diumumkan Departemen Kesehatan Perancis terkait munculnya kasus kedua yang mematikan atas serangan virus tersebut. "Teman sekamar di rumah sakit dari pasien laki-laki berusia 65 tahun itu yang awalnya tertular virus tersebut, positif tertular sindrom pernafasan yang sama," kata sumber Depkes Perancis, seperti dilansir foxnews (12/5).
Pasien tersebut sebelumnya berbagi kamar selama beberapa hari pada akhir April di Rumah Sakit Valenciennes, sebelah utara Perancis. "Kini keduanya dirawat intensif di rumah sakit di Lille," lanjutnya.
Sebelumnya, pihak berwenang mendeteksi adanya empat kasus serupa. Namun belakangan ternyata orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien awal, negatif menderita virus yang diduga virus Novel Coronavirus tersebut.
Di timur tengah, Novel Coronavirus telah menewaskan 18 orang sejak diidentifikasi tahun lalu. Jumlah korban itu berasal dari 30 kasus yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia sejak September 2012.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi sendiri melaporkan tujuh warganya meninggal dunia diakibatkan virus Novel Coronavirus (NCoV) jenis baru. Sedang menurut World Health Organization (WHO) , 17 orang yang berasal dari Arab Saudi, Jordania, Jerman, dan Inggris, meninggal dunia diakibatkan virus NCoV jenis baru ini.
Novel Coronavirus adalah keluarga besar virus yang meliputi flu dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut parah. Namun, virus baru ini tidaklah sama dengan SARS.
Serangan virus ini dapat menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia dan hewan. Gejalanya ditandai dengan demam, batuk, dan kesulitan bernafas. Biasanya bisa menyebabkan kematian jika virus sudah mengakibatkan pneumonia dan, kadang-kadang, gagal ginjal. Hingga kini, WHO terus melakukan penelitian terkait vaksin virus tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bomber Boston Akhirnya Dapat Makam
Redaktur : Tim Redaksi