Dualisme Hanya Bisa Distop dengan KLB

Senin, 16 Januari 2012 – 06:23 WIB

JAKARTA -- Awan mendung terus menyelimuti sepak bola Indonesia. Hukuman demi hukuman terus terjadi kepada anggota PSSI akibat munculnya dualisme. Yang terbaru, tim superior, Persipura Jayapura yang juga mantan jawara Indonesia Super League, musim lalu, harus menerima ketukan palu terdegradasi ke Divisi Utama musim depan dan denda setengah miliar rupiah.

Dualisme yang sudah terjadi di kompetisi Indonesia, antara Indonesia Primer League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo milik PSSI dan PT Liga Indonesia operator Indonesia Super League (ISL) semakin meruncing. Bahkan, dualisme itu terjadi sampai pelosok daerah. Semua serba menjadi dua.

’’Ini harus segera dihentikan. Salah satu caranya KLB (Kongres Luar Biasa). Perpecahan ini sudah sangat parah. KLB harus sukses,’’ jelas Hardi Hasan, ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta kepada INDOPOS (Grup JPNN) kemarin.

Pengprov PSSI DKI merupakan otoritas tertinggi sepak bola Jakarta yang juga harus ikut bertanggung jawab terkait porak porandanya sepak bola Jakarta. Hardi menyadari, gejolak dualisme sudah sangat fatal dan membekas. Tidak usah jauh-jauh, contohnya saja dua tim besar di Jakarta. Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara merupakan tim yang menjadi korban dahsyatnya kepentingan sepak bola di Indonesia. Setelah Persija ada dua, kini Persitara menjadi ada dua juga.

Persija di bawah komando PT Persija Jaya yang mendaftarkan diri bermain di PT LPIS dan bertanding di  IPL. Sedangkan PT Liga Indonesia juga memiliki peserta bernama Persija Jakarta dengan ikon Bambang Pamungkas. Bahkan, permasalahan dualisme ini sudah masuk ranah hukum dengan kasus perampokan Persija dan sebentar lagi akan ada putusan di Pengadilan Negri Jakarta Timur. PT Persija Jaya Jakarta sebagai pemegang otoritas Persija di ISL di atas angin karena memiliki bukti paling valid sebagai Persija yang asli.

’’Tidak akan ada rekonsiliasi. Karena masyarakat juga sudah bisa membuktikan mana Persija asli. Begitu juga media harus objektif mengatakan mana asli Persija,’’ jelas Ketua Umum Persija Ferry Paulus. ’’Semua tahu kalau saya juga sejarah dan benar-benar asli orang Persija. Tapi mengapa semua memperlakukan saya seperti bukan Persija,’’ kata Bambang Sutjipto, salah satu petinggi Persija di IPL.

Sudah sangat parah. Kini giliran adik kandung Persija, Persitara Jakarta Utara. Persitara di bawah komando Rizal Hafid, ketua Pengcab PSSI Jakarta Utara, juga mendaftarkan diri ke PT Liga Indonesia. Anehnya, melalui Sekretaris Umum Pengcab PSSI Jakarta Utara Sutrisno tim dengan nama Persitara juga muncul di kancah sepak bola nasional di bawah naungan PT LPIS. Ya, lahir juga Persitara versi LPIS. Persitara versi PSSI ini berisi pemain-pemain yang dulu bermain di Batavia Union kontestan Liga Primer Indonesia yang sudah mati alias berhenti setengah musim.

Tentu saja dampak ini akan berimbas kepada dukungan suporter. Suporter Persija Jakarta The Jakmania sama panasnya dengan kondisi dualisme Persija. Kendati Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone sudah mengklaim bahwa Persija asli adalah Persija yang bertanding di ISL, namun, gejolak yang terjadi di suporter percik-perciknya terus bermunculan. ’’Saya dibilang wanted. Dicari hidup atau mati. Ini sudah bukan seperti sepak bola. Saya bersama Persija sejak lama, kenapa sekarang saya dibilang perampok,’’ jelas Bambang Sutjipto, salah satu petinggi Persija IPL. ’

’The Jakmania memastikan bahwa Persija asli adalah Persija yang ada di ISL. PSSI harus bisa segera menyelesaikan masalah yang bisa berkepanjangan ini. Jangan tim kami jadi korban,’’ kata Lariko belum lama ini.

Yang lebih mengkhawatirkan Persitara. Suporter Persitara NJ Mania terkenal dengan kultur pergaulan yang keras di Jakarta. Sebagai kota Jakarta yang terletak paling pinggir dan memiliki kemajemukan suku, terbentuklah suporter keras. Dualisme di Persitara sangat berdampak kepada akar rumput. Bahkan, sudah sering terjadi arena adu jotos antara NJ Mania yang mendukung Persitara di ISL dan NJ Mania yang terkumpul di Batavia Union Community yang saat ini membela Persitara versi PT LPIS.

’’Makanya saya mengambil keputusan dengan cara mendukung kedua tim Persitara yang ikut PT Liga maupun PT LPIS. Dualisme boleh terjadi di sepak bola Jakarta Utara, tapi jangan sampai terjadi di lapisan suporter. Ini sangat menyedihkan kalau dampaknya hingga memakan korban jiwa. Kasihan sepak bola nasional,’’ jelas Ketua Umum NJ Mania Hary Gendhar Ruswanto kepada INDOPOS kemarin.

Perubahan sepak bola Indonesia memang kini sudah didengungkan salah satu kubu. Yakni menggunakan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Komite yang terbentuk hasil dari Rapat Akbar Nasional Sepak Bola Indonesia itu akan mengawal KLB yang rencananya dilaksanakan, 4 Maret, mendatang. Nah, proses menuju ke sana, KPSI akan melewati dulu tahapan Kongres Tahunan yang akan dilaksanakan di Bandung, 21 Januari mendatang.

Kongres tahunan anggota PSSI yang dijadwalkan digulirkan di Hotel Mason Pine, Bandung pada 21 Januari mendatang siap digulirkan. Bukan hanya sudah dipastikan mengundang seluruh anggota PSSI, izin keamanan dari berbagi pihak juga sudah dikantongi pihak penyelenggara.

Kongres tahunan ini merupakan bagian dari proses lanjutan tuntutan KLB dari mayoritas anggota PSSI. Agenda utama kongres di Bandung mendatang adalah membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding untuk menyaring calon Ketua Umum PSSI baru guna menggantikan Djohar Arifin Husin yang sudah dicabut mandatnya lewat mosi tidak percaya di Rapat Akbar Sepakbola Nasional (RASN) di Jakarta (18/12).

’’Semua anggota PSSI kita undang, kita mengacu pada anggota yang terdaftar di Kongres Bali yang juga digunakan di Kongres PSSI di Solo. Pengurus PSSI juga akan kita undang. Yang pasti semua persiapan sudah tidak masalah, Ijin keamanan dari pihak kepolisian hingga, Panglima TNI, Garnisun dan Ormas di Bandung sudah siap,’’ ujar Toni Apriliani, Ketua KPSI saat dihubungi wartawan kemarin. (lis)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampu Hijau buat Cassano


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler