Dubes Indonesia dan 14 Staf Kedubes Langsung Angkat Kaki dari Korea Utara

Jumat, 23 Juli 2021 – 22:08 WIB
Duta Besar RI untuk Korea Utara Berlian Napitupulu bersama para staf KBRI Pyongyang (28/10). Foto: Antara/HO-KBRI Pyongyang/am.

jpnn.com, PYONGYANG - Sebanyak 15 staf Kedutaan Besar RI di Pyongyang, termasuk duta besar, meninggalkan Korea Utara melalui wilayah China.

Mereka tiba di Dandong, Provinsi Liaoning, China, yang terpisahkan oleh sungai dengan wilayah Korut, Jumat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sekelompok Pemuda Mondari-Mandir, Moeldoko Beri Peringatan, Pesan Jenderal Andika

Selanjutnya mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di China sebelum bertolak menuju Indonesia.

Staf kedutaan Indonesia di Korea Utara dan satu-satunya staf kedutaan Bulgaria termasuk dalam rombongan diplomat dan ekspatriat yang meninggalkan Korut melalui China dengan menggunakan jalur darat pada Jumat siang itu.

BACA JUGA: Presiden Korea Selatan Siap Menempuh Segala Upaya, Bagaimana dengan Korea Utara?

Saat ini makin sedikit orang asing yang masih bertahan di Pyongyang, ibu Kota Korut, tulis NK News.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memutuskan untuk memulangkan sementara duta besar dan diplomat dari negara pimpinan Kim Jong Un tersebut sebagai respons penguncian wilayah yang diberlakukan negara itu berkaitan dengan pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Pejabat Korut Bikin Kesalahan Fatal Terkait Penanganan COVID-19, Begini Reaksi Kim Jong Un

Menurut juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah di Jakarta, Kamis (22/7), sejak akhir 2020 pemerintah Korut telah mempersilakan perwakilan asing untuk sementara waktu memindahkan atau memulangkan staf diplomatik asing atau organisasi internasional dari negara tersebut.

"Imbauan ini diberikan mengingat pemerintah Korea Utara telah melakukan lockdown dengan menutup akses lalu lintas orang dan barang. Kebijakan ini diberlakukan oleh pemerintah Korea Utara sejak awal pandemi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Kemlu Korut pada Desember 2020 pernah menyatakan bahwa negaranya kemungkinan tidak akan melonggarkan pembatasan hingga pandemi COVID-19 berakhir. Beberapa pihak meyakini lockdown tersebut akan berlangsung hingga 2022 atau 2023.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler