Dubes Ito Optimis Hubungan Bisnis Indonesia-Myanmar Kian Terbuka

Jumat, 19 Desember 2014 – 19:20 WIB
Ito Sumardi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Hubungan bilateral Indonesia-Myanmar ‎bakal semakin terbuka. Setelah Oktober 2014 lalu dua negara menyepakati pembebasan visa bagi pemegang paspor biasa, kini kerjasama juga mengarah hubungan bisnis.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, peluang kerjasama kedua negara akan semakin terbuka dengan mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pengusaha Myanmar. 

BACA JUGA: Efisiensi PLN Mendapatkan Apresiasi

Keyakinan tersebut muncul pascarangkaian acara "Business Matching" yang dilakukan dalam rangka perayaan 65 tahun hubungan bilateral Indonesia Myanmar, di Yangon, Myanmar. 

Kegiatan itu sendiri telah dihadiri Vice President Badan Penanaman Investasi Myanmar, Zaw Min Win, 100 orang pengusaha Myanmar yang berasal dari 58 perusahaan. Sementara dari Indonesia diikuti sejumlah perusahaan BUMN, dan tidak kurang dari 15 perusahaan Indonesia, baik yang berdomisili di Myanmar maupun yang datang langsung dari Indonesia. 

BACA JUGA: IWAPI Dorong Jokowi buat Kebijakan Nyata Untuk Rakyat

"Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kerjasama kedua negara di bidang ekonomi terutama perdagangan dan investasi," kata Ito dalam keterangan resminya, Jumat (19/12).

Dengan adanya kerjasama antara kedua negara melalui masuknya BUMN maupun perusahaan-perusahaan terkait lainnya, Ito optimis dapat meningkatkan nilai investasi pengusaha asal Indonesia di Myanmar. 

BACA JUGA: Papua Dicanangkan Jadi Lumbung Pangan Nasional

Dari segi bisnis, investasi Indonesia di Myanmar baru senilai 600 juta US Dollar. Pada 2016, Ito menargetkan dapat mencapai 1 miliar USD."Saya sangat optimis setelah pertemuan tadi, karena sudah ada beberapa perusahaan Indonesia yang akan bekerjasama dengan perusahaan di Myanmar," ucap mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri ini.

Ito mengatakan, saat ini Myanmar memiliki banyak potensi dan peluang besar di sejumlah sektor seperti infrastruktur, konstruksi, telekomunikasi, pertambangan dan energi, industri, pertanian, dan lainnya. Semua dapat dimanfaatkan oleh investor dari Indonesia dengan mengembangkan sayapnya di Myanmar. 

"Kekayaan alam di Myanmar juga luar biasa dan belum terolah secara optimal. Myanmar juga mempunyai peraturan pajak yang sangat menarik, menguntungkan bagi pengusaha. Tidak ada masalah pertanahan karena tanah dikuasai oleh pemerintah dan mereka juga mempunyai regulasi yang mengatakan tidak akan ada nasionalisasi," ujar Ito.

Kegiatan serupa juga diyakininya akan semakin menegaskan Komtimen KBRI untuk Myanmar untuk selalu berusaha memfasilitasi hubungan kerjasama bisnis antara Indonesia dan Myanmar.  "Karena fungsi KBRI selain melindungi Warga Negara Indonesia di sini, juga memfasilitasi investasi Indonesia di Myanmar," ujar Ito.

Selain menjalin kerjasama secara bisnis, perayaan hubungan bilateral Indonesia-Myanmar juga akan dilanjutkan secara budaya. Jumat (19/12) ini, KBRI untuk Myanmar mengadakan pertunjukan budaya yang diisi artis-artis Indonesia dari ABM Entertainment seperti A+ yang akan membawakan lagu-lagu daerah Indonesia, kemudian Dua Kobra yang membawakan dangdut, serta pertunjukan angklung dari Saung Ujo.

Acara tersebut dijadwalkan dihadiri oleh beberapa Menteri serta Wakil Menteri berbagai kementerian di Myanmar, 12 Duta Besar berbagai negara di Myanmar, pengusaha-pengusaha Myanmar, masyarakat Myanmar serta Warga Negara Indonesia yang tinggal di Myanmar. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Telkomsel Resmi jadi Dirut Telkom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler