jpnn.com - OSAKA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Mikronesia Heri Akhmadi mengatakan investasi Ezaki Glico Co sangat berarti buat perekonomian Indonesia, terutama dalam hal bisnis makanan halal.
"Dengan nilai investasi hampir Rp 700 miliar dan itu 100 persen berasal dari kantong perusahaan sendiri, keseriusan Glico Group berinvestasi di Indonesia pantas diapresiasi," kata Heri di sela mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu Chairman Ezaki Glico Co, Ezaki Katsuhisa, di Hotel Imperial Osaka, Senin (6/3).
BACA JUGA: Gaikindo: Asosiasi Jepang Datang ke Indonesia untuk Pelajari Biodiesel B35
Heri mengatakan keseriusan itu terlihat dari pabrik Glico Group di Indonesia yang menjadi terbesar dan tercanggih di antara pabrik-pabrik Glico lainnya.
Hal ini menjadikan pabrik Glico di Indonesia bisa menjadi sentra produksi baik untuk pasar dalam negeri maupun produk-produk yang berorientasi ekspor.
BACA JUGA: Nagita Slavina Bawa Restoran Karaage Jepang Favorit ke Indonesia
Foto: source for JPNN
"Investasi itu harus dijaga agar bisa terus berkembang dan makin besar, mengingat Indonesia sendiri dengan potensi jumlah penduduk muslim, masuk dalam 3 Besar negara dengan nilai investasi tertinggi untuk produk-produk halal yang tumbuh lebih dari 200 persen dibanding tahun sebelumnya," ujar Heri.
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin: Semua Ditanggung Oleh Pertamina
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada Ezaki dan jajarannya karena telah berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan berinvestasi dalam jumlah yang sangat besar.
"Terima kasih. Saya mendengar mengenai investasi Glico di Karawang sejak 2020 dan mulai produksi tahun lalu. Saya sangat apresiasi investasi Glico di Indonesia senilai hampir 700 miliar rupiah yang memiliki fasilitas produksi modern, menghasilkan produk berkualitas, dan sudah mendapat sertifikasi halal," kata Wapres.
"Kehadiran Glico turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia menyerap banyak tenaga kerja dan dapat meningkatkan keahlian teknis para pekerja Indonesia sesuai standar Jepang," imbuhnya. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan