Dubes Saksikan Legenda Terjadinya Danau Maninjau

Minggu, 27 Mei 2012 – 04:20 WIB

JAKARTA - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengajak seluruh duta besar dan konsulat jenderal negara-negara sahabat untuk berkunjung ke Sumatera Barat menikmat langsung berbagai budaya seni dan keindahan alam Minangkabau.

Hal itu dikatakan Gubernur Sumbar dihadapan para duta besar dan konsulat jenderal negara-negara sahabat sebelum dimulainya pagelaran kesenian sendratari "Bujang Sambilan" di Anjungan Sumatera Barat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (26/5) malam.

"Pertunjukan sendratari "Bujang Sambilan" ini hanya salah satu dari ribuan seni budaya yang ada di Sumbar. Kalau ingin menyaksikan dan berinteraksi dengan budaya Minang serta menikmati keindahan alamnya, kami mengundang seluruh duta besar dan keluarganya untuk datang ke Sumbar," kata Irwan Prayitno.

Menurut Irwan, seluruh pendukung pagelaran dan properti pertunjukkan didatangkan secara khusus dari Sumbar untuk menjaga original dan kualitas pertunjukkan seni dan ini diselenggarakan satu kali dalam tiga bulan yang diisi secara bergantian oleh 19 kota dan kabupaten di Sumbar.

"Untuk pelaksana acara Paket Khusus ini, Pemerintah Provinsi menunjuk UPTD Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah, bekerjasama dengan manajemen Taman Mini," imbuh Irwan Prayitno.

Di tempat yang sama, Bupati Agam Indra Chati menambahkan Kabupaten Agam memiliki 55 objek wisata terdiri dari 30 wisata alam dan 15 wisata sejarah. "Semua objek wisata itu ada di pantai dan di pegunungan dan sekaligus simbol dari peradaban Minangkabau yang tinggi," tegas Indra.

Bahkan lanjutnya, mayoritas wisata kuliner yang di Sumbar berasal dari Luhak Agam. Sendatari "Bujang Sembilan" mengisahkan terbentuknya Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam.

Alkisah, di gunung Tinjau hidup satu keluarga dengan 10 anak terdiri dari satu wanita dan sembilan pria. Sembilan pria menuding saudara wanitanya bernama Puti Rasanti telah melakukan pelanggaran nilai-nilai adat dan agama terkait hubungannya dengan seorang pria yang berasal dari daerah sekitar.

Untuk meyakinkan orang tuanya, sembilan bujang itu bersumpah kalau tudingan itu fitnah kesembilan pria itu bersedia menjadi ikan dan hidup di kawah gunung Tinjau.

Selesai bersumbah, gunung Tinjau meletus dan terbentuk kawah yang kini menjadi Danau Maninjau lengkap dengan nama Sembilan Bujang yang mengitari Danau Maninjau.

Selain dihadiri oleh ratusan perantau Minang di Jakarta, sendratari "Bujang Sembilan" juga disaksikan oleh sejumlah Dubes dan Konjen antara lain dari Afganistan, Bosnia, Tunisia, Palestina, Rusia, USA, Japan, Slovakia, dan Libya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Motor Gencar Diperangi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler