SUBANG- Masyarakat Subang menyatakan menolak keras aktivitas geng motor. Hal itu seperti tampak pada sejumlah spanduk yang terpampang di berbagai sudut Kota Subang, kemarin.
Spanduk bertuliskan pernyataan tegas masyarakat terhadap kehadiran dan keberadaan geng motor, disamping juga narkoba.
Terkait keberadaan spanduk-spanduk yang dirilis masyarakat tersebut, Tokoh Pemuda Kecamatan Subang, Cecep Syamsul Hudaya juga secara tegas menyatakan penolakan terhadap keberadaan geng motor di Kabupaten Subang, maupun daerah lainnya. Sebab, menurutnya, keberadaan dan ulah mereka selama ini kerap meresahkan masyarakat, mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum, bahkan tidak jarang menimbulkan korban jiwa maupun harta benda.
“Dengan tegas kami menolak keberadaan geng motor. Ulah mereka sudah sering meresahkan dan membahayakan masyarakat sehingga mengganggu ketertiban dan kenyamanan umum. Terlebih ulah mereka tidak jarang menimbulkan korban nyawa dan merusak harta benda,” papar Cecep yang juga merupakan Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten Subang itu, kemarin.
Selain menolak keberadaannya, Cecep juga menegaskan agar aparat berwajib tidak lengah dalam melakukan pengawasan dan penertiban.
Meski demikian, Cecep berharap penanganan geng motor tidak dilakukan secara instan atau sekedar ditertibkan, lantas dilakukan penangkapan. “Mengingat jaringannya yang tersebar luas, gerombolan itu bisa jadi sewaktu-waktu muncul kembali,” ucapnya.
Menurutnya, geng motor muncul akibat kurangnya penyaluran potensi dan perhatian lingkungan. Maka, penanganannya, kata Cecep, harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
“Setelah ditertibkan harus dibina dan diarahkan kepada kegiatan-kegiatan positif dan kreatif sesuai minat, bakat dan keterampilan. Kami siap bersama-sama aparat berwajib untuk melakukan pembinaan tersebut,” tandasnya.(sep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surra Menyebar di 6 Kecamatan di Sumba Timur
Redaktur : Tim Redaksi