jpnn.com, TUNIS - Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengatakan moderasi beragama merupakan karakter utama warga Indonesia sejak berabad-abad lamanya.
Moderasi agama juga menjadi bagian penting dalam kemajuan dan kedamaian umat di Indonesia.
BACA JUGA: Temui Wakot Tunisia, Dubes Zuhairi Usul Soekarno Jadi Nama Jalan di Pusat Kota
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Mis itu dalam kuliah umum tentang Moderasi Beragama Indonesia-Tunisia di Wisma Duta Besar RI di kawasan Lac, Tunis, Selasa (20/12).
"Kami selalu bangga dengan eksistensi moderasi beragama di Indonesia, karena sudah menjadi karakter dan arus utama. Sebab itu perlu kiranya, moderasi beragama ini didukung oleh gagasan dan akademisi yang brilian, sehingga mampu merespons perkembangan pada tataran global, khususnya dampak geopolitik dan gerakan transnasional. Moderasi beragama merupakan tulang punggung bagi kemajuan dan kedamaian Indonesia," kata dia dalam siaran pers, Rabu (21/12).
BACA JUGA: Tunisia Lumbung Peradaban Islam, Zuhairi Harap Mahasiswa Indonesia Belajar Sungguh-sungguh
Hadir dalam kegiatan tersebut, Cendekiawan Muslim dan mantan Rektor Universitas Kairouan, Tunisia, Hammadi Mas'udi dan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana asal Indonesia di Universitas Zaitunah, Tunisia dan mahasiswa pascasarjana program sandwich UIN Syarif Hisayatullah.
BACA JUGA: Dubes Kanasugi Apresiasi Kemenag Luncurkan Buku Moderasi Beragama Edisi Bahasa Jepang
Sementara itu, Hammadi Mas'udi menyampaikan perlunya rasionalitas dalam beragama.
Dia menyampaikan di dalam Islam, ijtihad merupakan salah satu gagasan besar yang harus terus dihidupkan dalam rangka menggali mutiara yang amat kaya dalam khazanah Islam.
"Rasionalitas merupakan kunci untuk menggali khazanah moderasi Islam", ujar dia.
Sementara itu, Asep Saepudin Jahar menyampaikan Indonesia-Tunisia dapat menjadi contoh bagi dunia perihal pentingnya moderasi beragama.
"Di Indonesia dan Tunisia, moderasi beragama tidak hanya dikaji, melainkan sudah dibumikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab itu, perlu kajian dan pendalaman agar menginspirasi dunia. Para mahasiswa pascasarjana yang kuliah di Indonesia dan Tunisia dapat melakukan riset dan kajian yang serius dan mendalam," ujar Asep. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkal Ekstrimisme di Madrasah, Kemenag Perkuat Moderasi Beragama di Kalangan GuruÂ
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga