Duel Berdarah Sesama Penyelam, Usus Belanda Terburai

Jumat, 16 Mei 2014 – 15:16 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Dua penyelam tradisional bernama Adi (23) warga RT 09 dan Suryan alias Belanda (25) warga RT 06, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir terlibat duel dengan menggunakan sajam. Perkelahian berdarah ini terjadi di depan Gang Rejeki, tak jauh dari rumah Belanda, Kamis (15/5) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Akibat kejadian ini, usus Belanda terburai karena ditikam Adi menggunakan badik. Sementara itu Adi juga mengalami sejumlah luka serius di tubuhnya akibat tebasan parang Belanda.

BACA JUGA: Ngaku Terpaksa jadi Jambret Demi Uang Bensin

Perkelahian teman sepekerjaan ini bermula saat Belanda sedang makan di dalam rumahnya bersama keluarga. Tiba-tiba datanglah Adi yang diduga dalam keadaan emosi menggedor pintu rumahnya. Mendengar itu, korban meninggalkan acara makan bersama keluarga dan membukakan pintu buat Adi.

Melihat Belanda yang membukakan pintu, Adi langsung mencabut badik yang diselipkannya di pinggang dan menikamkannya ke perut korban. Tak sempat menghindar, badik yang ditikamkan Adi pun berhasil mendarat mulus di perut Belanda hingga robek. Usus korban pun terburai keluar.

BACA JUGA: Baru Gelar Dagangan, Perut Pedagang Mainan Ditusuk Belati

"Begitu Belanda buka pintu langsung ditikam," ujar salah seorang kerabat Belanda bernama Agus saat dimintai keterangan petugas.

Luka parah di perut tak membuat Belanda mundur. Ia pun berbalik masuk ke rumah dan mengambil sebilah parang cukup panjang. Melihat korbannya hendak melakukan pembalasan, Adi lari dari lokasi kejadian. Sembari menahan ususnya yang terburai keluar, Belanda terus mengejar Adi yang berusaha keluar Gang Rejeki.

BACA JUGA: Anggota TNI AL Dikeroyok

Usaha korban tak sia-sia. Tepat di depan Gang Rejeki korban berhasil menghentikan langkah pelaku. Aksi baku tikam pun berlanjut. Warga yang melihat hal itu tak berani menghentikannya lantaran takut terluka.

"Sebelumnya sempat kejar-kejaran juga. Karena yang satu membawa parang dan yang satu membawa badik kami tidak berani memisah," ujar salah seorang saksi mata yang enggan namanya dikorankan.

Lantaran kehilangan banyak darah, Belanda pun tumbang. Sementara itu Adi langsung lari meninggalkan lokasi kejadian. Melihat perkelahian itu, warga di sekitar lokasi kejadian langsung menolong Belanda dan membawanya ke RSUD IA Moeis untuk mendapatkan pertolongan. Sementara itu, Adi yang sempat pulang ke rumah dengan kondisi kritis juga langsung dilarikan keluarganya ke rumah sakit yang sama.

Luka robek di bagian perut serta beberapa bagian tubuh lain membuat kondisi korban semakin kritis saat dirawat di ruang ICU RSUD IA Moeis tadi malam. Rencananya Belanda akan dirujuk ke RSUD AW Sjahranie untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Adi yang dirawat di ruang sebelah terlihat masih sadarkan diri. Ia mengalami luka timpas pada tangan kiri, betis kiri dan telapak tangan akibat timpasan parang korban.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan penyelidikan atas kasus ini. Beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian diamankan petugas untuk proses penyidikan. Diduga kuat kasus ini lantaran keduanya saling klaim kepemilikan pompa air yang digunakan untuk menyelam. Hingga tadi malam belum ada keterangan resmi dari jajaran Polsekta Samarinda Seberang perihal kasus ini.(aya/agi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Cewek yang Dijambret Kritis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler