Duet Prabowo-Ganjar Terwujud jika Ada Restu Tokoh Ini, Bukan Jokowi

Senin, 13 Maret 2023 – 14:06 WIB
Momen kedekatan Presiden Joko Widodo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Menhan Prabowo Subianto. dok tim media Ganjar.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menanggapi bergulirnya wacana Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Syaiful Huda mengatakan, urusan wacana Prabowo-Ganjar mutlak bergantung pada persetujuan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.

BACA JUGA: Pertemuan Tertutup 45 Menit soal Perjodohan Prabowo-Muhaimin

"Terkait dengan posisi usulan Ganjar, tetap harus mutlak persetujuan dari Cak Imin," kata Huda kepada wartawan ketika dihubungi di Jakarta, Senin (13/3).

Dia mengatakan, restu dari Muhaimin merupakan salah satu syarat untuk dapat menduetkan Prabowo dengan Ganjar. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, kans tersebut otomatis akan gugur.

BACA JUGA: Gerindra Sebut Prabowo Lebih Senior dari Ganjar, Pengamat Politik Ingatkan Soal Jokowi-Maruf

"Yang pertama, Pak Prabowo harga mati harus capres. Yang kedua, soal Pak Ganjar jadi cawapres itu mutlak menjadi kewenangan Gus Imin. Artinya kalau dua syarat ini tidak bisa terpenuhi, ya, bubar dengan sendirinya," ujar Huda.

Huda mengatakan, tak mudah mengompromikan dua syarat itu karena harus dinegosiasikan terlebih dahulu dengan Muhaimin maupun Ganjar, yang sama-sama berpotensi maju dalam Pilpres 2024.

BACA JUGA: Prabowo-Ganjar Makin Mesra, Cak Imin Singgung soal Komitmen

"Tentu tidak mudah itu, kompromikan dua syarat yang disampaikan Pak Hashim, masih butuh waktulah," imbuhnya.

Meski demikian, dia menghormati dan menghargai opsi menduetkan Prabowo dengan Ganjar, sebagaimana yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Minggu (12/3).

"Sebagai opsi, ya sah-sah saja karena ini dinamika," ucapnya.

Huda pun menyebut bahwa tawaran untuk menduetkan Prabowo dengan Ganjar merupakan pendapat pribadi Hashim Djojohadikusumo sehingga belum dikomunikasikan secara resmi kepada PKB maupun Partai Gerindra.

"Secara resmi belum disampaikan dalam satu meja dengan Pak Prabowo dan Gus Imin," ucapnya.

Ditekankan bahwa opsi Prabowo-Ganjar akan kembali pada keputusan dari Prabowo dan Muhaimin selaku ketua umum partai di koalisi PKB dan Gerindra.

"Beliau berdua yang nanti akan menentukan dari semua dinamika, masukan, pandangan, itu kembali ke dua beliau itu. Kita tunggu saja sikap nanti di ujung dua beliau seperti apa," tuturnya.

Huda juga menegaskan bahwa PKB tetap pada keputusan muktamar partainya untuk mengusung Muhaimin sebagai capres pada Pilpres 2024.

"Opsi kami Gus Muhaimin memang sejak dari awal kan mandat muktamar, ya, jadi wajib harus maju dalam pilpres itu," katanya.

Prabowo Tetap Capres 2024

Hashim Djojohadikusumo pada Minggu (12/3) mengatakan bahwa Gerindra terbuka untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, asalkan capresnya tetap Prabowo Subianto.

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim usai menghadiri deklarasi sukarelawan Prabowo Mania 08 di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta.

Menurut Hashim, Prabowo lebih tepat maju sebagai capres karena lebih berpengalaman dalam kancah politik di Tanah Air.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda, kan?" ujar Hasyim.

Namun, Hashim juga mengatakan wacana tersebut hanya bisa terlaksana dengan persetujuan PKB sebagai mitra koalisi Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler