Duga Empat Preman Sudah Tahu Akan Dihabisi

Kamis, 04 April 2013 – 20:20 WIB
JAKARTA--KontraS meragukan jika komandan dari Grup II Kopassus Kartosuro tidak mengetahui rencana penyerangan dan penembakan terhadap empat orang tahanan di Lapas Klas IIB, Cebongan, Sleman.

Menurut Koordinator Kontras Haris Azhar, dari gerak-gerik para pelaku, terlihat aksi mereka sangat terencana.

"Iya itu dugaan kita (aksi terencana). Balas dendam itu tidak terencana kalau dilakukan paskapembunuhan Santoso. Tapi kalau beda tiga hari baru dilakukan, berarti itu direncanakan," kata Haris melalui pesan kepada JPNN, Kamis malam (4/4).

Haris menduga itu terencana karena  dalam tiga hari paskakejadian di Hugo's Cafe ada pertemuan-pertemuan dan komunikasi antara pimpinan Polda dan pejabat TNI setempat.

Ia menduga sudah ada koordinasi satu dengan yang lain, agar memindahkan Decky cs ke Lapas Cebongan dan dibunuh di lapas itu.

"Bahkan si empat korban itu juga mungkin sudah tahu bahwa mereka akan dibunuh," kata Haris.

Seperti diketahui, Ketua Tim Investigasi TNI AD terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Brigjen TNI Unggul Yudhoyono, mengakui bahwa oknum Grup II Kopassus Kartosuro adalah pihak penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso.

Brigjen Unggul mengatakan, penyerangan ini berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso, yang juga anggota TNI AD, pada 19 Maret 2013 dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus, Sertu Sriyono, pada 20 Maret 2013 oleh kelompok preman di Yogyakarta.

Penyerangan dilakukan oleh 11 oknum TNI AD yang menewaskan 4 tahanan menggunakan 6 senjata api.

Enam senjata yang dipakai untuk menyerang Lapas Cebongan yaitu 3 jenis senjata AK-47, 2 pucuk AK-47 replika, dan satu pucuk pistol SIG Sauer replika. Menurut Unggul, tiga pucuk senjata api AK-47 tersebut dibawa dari markas pelatihan di Gunung Lawu.

11 oknum anggota Kopassus itu terdiri dari 1 eksekutor berinisial U, 8 orang pendukung dengan menumpang 2 kendaraan, masing-masing Toyota Avanza biru dan APV hitam. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NU Minta Pengesahan RUU Ormas Ditunda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler