jpnn.com - MUARA TEWEH – Warga Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah membantah adanya dugaan ijazah palsu bupati terpilih. Bantahan ini diutarakan sejumlah warga Barito Utara, menanggapi adanya aksi dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Untuk Penegakan Hukum (AMPUH) Jakarta yang mengelar aksi demo di Mabes Polri pada 1 Agustus lalu.
"Kami mempertanyakan kapasitas massa yang melakukan aksi. Karena tak ada satu pun warga Barito Utara yang ikut. Jadi aksi bukan representatif keinginan warga Barito Utara," kata Asianoor Alihazeki, warga Jalan Pendreh Muara Teweh, Ibukota Kabupaten Barito Utara, Minggu (4/8).
BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Perlu Tambahan Jalan Baru di Pekalongan
Asianoor yang juga teman satu sekolah bupati Barito Utara terpilih, H Nadalsyah mengatakan, warga malah mendesak gubernur atas nama presiden melalui Mendagri segera melantik bupati. Sebab, semua tuduhan pesaing Nadalsyah dalam Pemilukada 2013 tidak terbukti dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dua pesaing Nadalsyah yakni, H Mulyar Samsi – Yusia S Tingan dan Hj Relawati – H Purman Jaya menggugat ke MK dengan Perkara No. 74 dan 75/PHPU.D-XI/2013, yang diputus 9 Juli 2013 lalu. Putusannya, menolak permohonan penggugat untuk seluruhnya. Kedua pesaing itu, juga menggugat soal ijazah, namun hakim MK telah menyatakan tudingan tidak terbukti. "Saya bersama-sama teman satu sekolah H Nadalsyah juga menjadi saksi. Nadalsyah atau akrab disapa Koyem memang benar lulus SMPN 1 Muara Teweh. Ijazah aslinya ada dan sama dengan punya saya," tutur Asianoor.
Dia menegaskan, tidak benar jika ada yang menuduh ijazah palsu. Apalagi setelah lulus SMP, Nadalsyah bersama dirinya ikut mendaftar di SMA 1 Muara Teweh. "Kami lulus sama-sama, kemudian masuk SMA tapi beda jurusan. Saya IPA dan Nadalsyah mengambil jurusan IPS," terang Asianoor. Ditambahkan, tidak mungkin seseorang yang lulus SMP dapat mendaftar di SMA. Makanya, lanjut Asianoor, kepala SMPN 1 Muara Teweh sudah memberi kesaksian di depan hakim MK, bahwa ijazah Nadalsyah asli. Demikian pula dengan ijazah Kejar Paket C PKBM Tunas Kelapa Kalsel sudah terbukti asli.
BACA JUGA: KPU Tangerang Dituding Tak Ikuti Rekomendasi Panwaslu
Namun, beberapa pihak yang tidak puas dengan putusan MK, membuat laporan ke Polres Barito Utara dan Mabes Polri. Kapolres Barito Utara AKBP Bermen JP Sianturi melalui Kasat Reskrim AKP Iqbal Sengaji membenarkan adanya pengaduan yang diproses kepolisian. "Kami sudah meminta keterangan kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, dan kepala SMP 1 Muara Teweh," ujar Iqbal.
Dari keterangan Kepala SMPN 1 Muara Teweh Siti Nuryakin, imbuh dia, ijazah Nadalsyah masuk register sesuai nomor induk dan memang benar asli. Demikian juga keterangan Kadisdik Batara H Sofiansyah menyatakan, ijazah Nadalsyah asli. Setelah meminta keterangan kedua saksi tersebut, penyidik sat reksrim mengundang pengadu Hj Relawati dan H Purman Jaya. "Kami ingin mengklarifikasi terkait apa yang sudah kami laksanakan secara prosedural," kata Iqbal.
BACA JUGA: BBM Menipis, Pemkab Bulungan Surati Pertamina
Setelah diundang sampai dua kali, Relawati dan Purman Jaya tidak hadir ke polres. Padahal, kepolisian ingin meminta keterangan terkait pengaduan, untuk membuktikan darimana pengadu mengetahui ijazah tersebut palsu. Kendati demikian, tambah dia, kepolisian tetap memberitahukan perkembangan hasil penyelidikan kepada pelapor.
Namun, masalah ijazah kembali dilaporkan Rahmadiansyah Bagan dan Sunaryo ke Mabes Polri. Terkait hal itu, warga Barito Utara lainnya, H Lasdi menyebut, pihak tersebut seperti tidak ingin Kabupaten Barito Utara kondusif. "Kami menolak pernyataan Rahmadiansyah dan Sunaryo," cetusnya.
Menurut Lasdi, Rahmadiansyah merupakan dosen Universitas Palangka Raya yang tidak berdomisili di Barito Utara, sedangkan Sunaryo merupakan keluarga dari pesaing Nadalsyah dalam pemilukada. "Kami berharap bupati terpilih menuntut balik pelapor, karena sudah cukup bukti melapor balik," ucapnya.
Dia juga berharap, masyarakat tidak terpengaruh pemberitaan yang dikembangkan secara sepihak, dan melihat langsung kondisi di lapangan. Karena masyarakat sangat ingin Nadalsyah dan Ompie Herby segera dilantik. (cah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wilayah Perairan Bali Dikawal 133 Personil Polair
Redaktur : Tim Redaksi