jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (Oso) meyakini rakyat Indonesia sudah cerdas sehingga tidak bisa diintimidasi dalam menentukan hak politiknya.
Hal itu diungkapkan Oso merespons dugaan intimidasi massa #2019GantiPrediden kepada #DiaSibukKerja, di arena car free day (CFD) di Jakarta, Minggu (28/4).
BACA JUGA: Tim Khusus Usut Dugaan Intimidasi Massa #2019GantiPresiden
Menurut Oso, rakyat tentu tidak suka dengan siapa pun yang melakukan mengintimidasi atau memaksakan kehendak.
"Jadi tidak usah terlalu dikhawatirkan. Kalau mendidik rakyat tidak boleh intimidasi," kata Oso di gedung parlemen, Jakarta, Senin (29/4).
BACA JUGA: Korban Intimidasi Massa #2019GantiPresiden Diminta Melapor
Dia mengatakan seharusnya kejujuran dan ketulusan dikedepankan dalam mendidik rakyat.
Ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu mengimbau masyarakat maupun di daerah-derah jangan pernah tertipu lagi di dalam memilih figur pemimpin.
BACA JUGA: Respons Mendagri soal #2019GantiPresiden Vs #DiaSibukKerja
Dia menegaskan, rakyat harus melihat bukti-bukti pekerjaan yang sudah dilakukan pemimpin secara bertanggung jawab dan bermartabat.
Jadi, kata dia, rakyatlah yang menentukan. Bukan intimidasi yang menentukan untuk memilih siapa yang akan rakyat pilih.
"Serahkan saja sama rakyat. Rakyat jangan dikibulin lagi, biarkan rakyat memilih orang yang menurut mereka pilihannya. Jangan singgung soal-soal yang rakyat tidak mengerti," katanya.
Berikan pemikiran yang rakyat dapat mencernanya dengan baik. Sehingga rakyat dapat memilih kepemimpinan dengan baik. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oso ajak Publik Tunggu Polisi Selidiki Kasus Telepon Bu Rini
Redaktur : Tim Redaksi