jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan mengungkap skandal di Jiwasraya dan dugaan korupsi yang terjadi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri.
"Sudah saatnya Kang Mas Joko Widodo untuk konsentrasi dalam penegakan hukum terutama lebih ditekankan pada kinerja Kejaksaan Agung untuk bisa mengembalikan dana Jiwasraya dan Asabri yang dirampok serta menghukum semua pelakunya," kata Arief di Jakarta, Sabtu (11/1).
BACA JUGA: Mahfud Bilang Ada Kabar Dugaan Korupsi Lebih Besar dari Jiwasraya
Arief meyakini, dugaan korupsi di Jiwasraya maupun Asabri, mendapat dukungan dan perlindungan dari oknum-oknum di lingkaran kekuasaan.
"Jadi dengan mandat dari rakyat, Kang Mas tidak boleh ragu-ragu untuk menyikat semua orang lingkaran Kang Mas yang dekat dengan para perampok Jiwasraya dan Asabri," kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.
BACA JUGA: Soal Asabri, Mahfud MD Bakal Panggil Sri Mulyani dan Erick Thohir
Dugaan adanya korupsi di tubuh Asabri ini awalnya diungkap Menko Polhukam Mahfud MD.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri, yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 riliun," kata Mahfud ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
BACA JUGA: 12 Penyidik KPK Bergerak ke Sidoarjo, Sita Uang Rupiah dan Asing
Menurut Arif, dugaan korupsi di Asbari yang nilainya Rp 10 triliun itu merupakan bentuk perampokan paling mengerikan di era Joko Widodo. Jangan sampai Asabri gulung tikar dan dana prajurit TNI Polri hilang dan memicu kemarahan yang punya dana di Asabri," katanya. (fat/jpnn)
VIDEO: Dugaan Korupsi di Asabri Lebih Besar dari Jiwasraya?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam