jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan, dugaan penyimpangan proyek pembelian bus Transjakarta menunjukkan belum matangnya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Apalagi, Michael Bimo Putranto yang disebut-sebut orang dekat Jokowi diduga ikut bermain dalam proyek tersebut. Michael Bimo yang berasal dari Solo diketahui pernah menjadi anggota tim sukses (timses) pemenangan Jokowi pada pemilihan wali kota Solo.
BACA JUGA: Jokowi Akui Kenal Eks Timses Makelar Proyek Transjakarta
Melihat fakta tersebut, Yayat menilai Jokowi mudah dimanfaatkan oleh orang-orang dekatnya untuk kepentingan tertentu.
"Ternyata terlihat banyak hal yang tidak dikuasai Jokowi, dia dimanfaatkan lingkaran-lingkaran terdekat untuk kepentingan mengeruk proyek. Jokowi belum membuktikan sikap tegasnya," kaya Yayat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (10/3).
BACA JUGA: Polda Lemah Lawan Geng Motor
Menurut Yayat, Jokowi harus bisa bersikap tegas terhadap lingkaran-lingkaran terdekatnya apabila ingin mencalonkan diri sebagai presiden. Tak terkecuali terhadap orang dekat Jokowi dari Solo seperti Michael Bimo Putranto.
Lebih lanjut, Yayat menegaskan bahwa sikap tegas wajib dimiliki dalam memimpin Jakarta. Pasalnya, Jakarta menjadi barometer untuk daerah-daerah di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Puluhan Lubang Hiasi Jalan Pondok Indah-Permata Hijau
"Saya ada ide prinsipnya begini, memperbaiki Jakarta dibutuhkan tokoh yang tegas dan mengambil sikap. Pemimpin Jakarta dan Indonesia bukan butuh sosok yang populer, tapi berani bersih di internal lingkaran terdekatnya," tandasnya.
Seperti diberitakan, Michael Bimo Putranto diduga terlibat dalam dugaan korupsi proyek pengadaan bus Transjakarta senilai Rp1,5 triliun. Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini ditengarai menjual nama Jokowi untuk mempengaruhi hasil lelang bus Transjakarta. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Genangan, Karangtengah-Bona Indah Macet Total
Redaktur : Tim Redaksi