jpnn.com, PADANG - Polresta Padang, Polda Sumatera Barat, memeriksa Kiper PSIS Jandia Eka Putra (JEP).
Pemeriksaan terhadap mantan penjaga gawang Semen Padang itu dilakukan terkait kasus dugaan pemukulan terhadap anggota Brimob Polda Sumbar Briptu Fauzi Rizki Saputra.
BACA JUGA: 6 Batalion Respons Cepat Brimob Kini Dilengkapi Senjata Organik Modern
Dugaan pemukulan itu terjadi di objek wisata Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, Sumbar, Minggu (8/5).
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedy Adriansyah Putra mengatakan pemeriksaan terhadap Jandia berlangsung hingga hari ini.
"Kemarin sempat diamankan di Polsek, malam tadi kami ambil alih karena diduga pelaku banyak, sekitar 10 orang. Kami masih periksa peran-peran orang yang diamankan ini," kata dia di Padang, Sumbar, Senin (9/5).
Dari pemeriksaan, untuk sementara dua orang telah mengaku dan ditetapkan sebagai tersangka.
BACA JUGA: PSIS Doakan Pemain Mudanya Sukses Tampil di SEA Games 2021
Beberapa orang lainnya masih berstatus saksi, dan terus diperiksa.
“Kami masih melengkapi alat bukti," tegasnya.
Dia menambahkan saat ini status Jandia masih saksi.
Kalau terlibat, ujar dia, maka akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami masih dalami, kami tidak ingin buru-buru,” katanya.
Dia mengatakan para saksi masih diperiksa hingga sekarang ini.
“Karena jumlahnya banyak, membutuhkan waktu untuk diperiksa satu-satu,” ungkap Kompol Dedy.
Kronologi dugaan pemukulan itu terjadi saat personel Brimob dan keluarganya berwisata di Pantai Pasir Jambak.
Pada saat bersamaan, Jandia Eka Putra dan beberapa orang lain bermain sepak bola di lokasi yang sama.
“Anaknya (anggota Brimob) lagi duduk bermain pasir, kemudian datang pemuda main bola, satu tim lima orang. Jadi, main bola hampir mengenai keluarga anggota Brimob," jelasnya.
Personel Brimob itu, kata dia, sempat melakukan dua kali teguran namun diduga tidak diindahkan selanjutnya terjadi cekcok mulut hingga berujung pemukulan.
"Maka terjadilah pemukulan. Pemain bola yang bermain melakukan pemukulan,” katanya.
Pihaknya masih melakukan pendalaman, meningat yang bermain sepak bola itu lebih dari 10 orang.
“Ada juga anak-anak bawah umur main. Jandia Eka Putra juga sedang main saat itu," ungkap dia.
"Sepertinya terkena cakaran. Semuanya diduga terlibat melakukan penganiayaan dengan tangan. Mereka semua masih diamankan," pungkas Kompol Dedy. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi