JAKARTA - Seperti diperkirakan sebelumnya, kasus dugaan suap yang diungkapkan pelatih Persibo Bojonegoro, Sartono Anwar, berakhir antiklimaksKasus dugaan suap yang disebut-sebut mewarnai pertandingan ISL antara Persema Malang dengan Persibo Bojonegoro pada Sabtu (9/10) lalu di Stadion Gajayana, Malang. kemarin sore kembali ditindak-lanjuti pemeriksaannya oleh Tim Pencari Fakta (TPF) PSSI
BACA JUGA: Lepas Kepemilikan Lakers
Dan, kasus dugaan suap ini dianggap selesai karena tidak ditemukan bukti-bukti terkait adanya upaya-upaya penyuapanTim TPF yang terdiri dari Muhammad Zein dan Togar Manahan Nero secara intensif meminta keterangan dari jajaran perangkat pertandingan pada laga Persema vs Persibo Bojonegoro tersebut
BACA JUGA: Terhenti di El Molinon
Yakni, wasit Iis Isya Permana (Bandung), dua asisten wasitBACA JUGA: Empat Menit Kejar Rekor Legenda
Seorang perangkat pertandingan lainnya, wasit cadangan Hamsir (Balikpapan), tidak dimintai keterangan secara bersamaan karena tengah bertugas sebagai wasit cadangan pada pertandingan antara Persija Jakarta dengan Deltras Sidoarjo di SUGBK, Senayan"Tapi Hamsir sudah lebih dulu kami mintai keterangannya," ujar Muhammad Zein kepada media di kantor PSSI kemarin petang. Menurut Zein , dari keterangan yang disampaikan lima perangkat pertandingan itu tak satu pun diantara mereka pada sepanjang hari pertandingan antara Persema versus Persibo pernah menghubungi manajemen atau pun ofisial dari kedua tim yang bertanding"Atau juga menghubungi Sukasto, seseorang entah siapa yang mengaku dari Persema itu," beber Zein
Seperti diberitakan sebelumnya, nama Sukasto adalah orang yang disebut-sebut asisten manajer Persibo Imam Sardjono beberapa jam sebelum pertandingan dilangsungkanMenurut Zein, Sukasto yang menghubungi Imam Sardjono sekitar pkl 16.30 WIB antara lain mengatakan siap untuk membantu kubu PersiboNamun, Sukasto juga meminta Sardjono menyediakan dana sebesar Rp 10 juta, yang katanya untuk diberikan kepada wasit yang bertugas
Ihwal adanya kontak antara Sukasto dan Imam Sardjono ini kemudian diungkapkan kepada pers oleh pelatih kepala Persibo Bojonegoro, Sartono Anwar, seusai pertandinganSartono Anwar mengemukakan, manajemen Persibo sejak awal tidak berniat untuk memenuhi permintaan pihak yang menghubungi tersebut
Jum"at lalu Sartono Anwar sudah dimintai keterangannya oleh TPF PSSINamun demikian, TPF tetap merasa perlu untuk menyelesaikan kasus tersebut karena sudah mencoreng citra kompetisiOleh karena itu, TPF harus memanggil jajaran perangkat pertandingan Persema vs Persibo untuk dimintai juga keterangannya
"Kami bahkan sampai mencocokkan nomor-nomor telepon keluar dan masuk dari kelima perangkat pertandingan Persema vcs Persibo tersebutApakah ada yang cocok dengan nomor telepon pak Imam Sardjono atau dengan nomor telepon oknum yang menghubungi pak ImamTernyata tidak ada yang cocok," papar Togar Manahan Nero"Sepanjang siang sebelum pertandingan itu, orang yang mereka hubungi hanyalah keluarganya," lanjut Togar
Sementara itu, mengenai permohonan keberatan Persibo Bojonegoro atas hasil pertandingannya dengan Persema, TPP juga tidak menemukan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandinganArtinya, pertandingan berjalan dalam koridor waktu yang normal, demikian juga dengan waktu saat terjadinya gol kemenangan Persema melalui titik penalti yang diprotes kubu Persibo sudah melampaui perpanjangan waktu yang semestinya
Dalam surat protesnya ke PT Liga Indonesia, manajemen Persibo Bojonegoro menulis bahwa waktu pertandingan melebihi batas perpanjangan waktu tiga menit, sementara gol Persema dicetak pada menit ke-94Dari keterangan yang dihimpun TPF, jam di tangan wasit Iis Isya Permana ketika terjadinya gol menunjukkan waktu pertandingan 92 menit,.40 detikSedangkan jam di tangan PP Fathoni menunjukkan waktu pertandingan 92, 45 detik(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memori Pahit Luzhniki
Redaktur : Tim Redaksi