Duh, Anggaran Penanganan Pencemaran Sungai Cileungsi Terbatas

Kamis, 12 Desember 2019 – 19:58 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (Foto: Humas Pemprov)

jpnn.com, BOGOR - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menghadapi kendala keterbatasan anggaran dalam menangani pencemaran di Sungai Cileungsi.

"Penanganan Sungai Cileungsi memang tidak bisa dilepaskan dari penanganan sungai di Jawa Barat. Tetapi kami kan ada keterbatasan anggaran, tetapi bukan berarti kami mengabaikan," ujar Uu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12).

BACA JUGA: DLH Bogor Akan Tutup Empat Pabrik yang Mencemari Sungai Cileungsi

Menurutnya, selain menata Sungai Citarum, pemprov juga tidak menutup mata atas permasalahan yang kini terjadi pada sungai yang melintasi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor itu.

"Tetapi masyarakat mohon bersabar karena anggaran, atau dalam rangka mengeluarkan anggaran di pemerintahan ini kan tidak seperti membalikkan telapak tangan," kata politikus PPP itu.

BACA JUGA: Pemprov Jabar Ambil Alih Penanganan Limbah di Sungai Cileungsi

Ia mengaku akan menerapkan cara-cara yang digunakan dalam menata Sungai Citarum untuk menangani pencemaran Sungai Cileungsi. Tetapi, ia belum mau berjanji untuk segera membentuk tim.

"Kenapa Citarum tercemar? Karena bukan hanya limbah rumah tangga, tapi juga ada industri di pinggirnya. Kan sekarang ada cara khusus untuk menangani itu. Kenapa tidak (ditiru)," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengangkat isu pencemaran Sungai Cileungsi dalam BES 2019 karena sungai itu melintasi dua daerah, yaitu Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Menurutnya permasalahan utamanya seperti pengendalian banjir dan pencemaran air sungai.

"Upaya penanganan masalah tersebut dilakukan dengan pembangunan Bendung Koja, long storage Masjid Siti Rawani, penertiban perusahaan pencemar hingga rencana pembangunan Waduk Narogong di Klapanunggal," kata Ade Yasin.

Selain itu, upaya lainnya yaitu perbaikan dinding penahan sungai, rumah pompa dan penyediaan pintu air di permukiman yang terkena dampak banjir. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler